Find Us On Social Media :

Bingung Bedakan Telur Konsumsi dan Telur Infertil yang Membahayakan, Ini Dia Perbedaannya

Bahaya telur infertil, kenali cara membedakannya.

GridHEALTH.id - Peredaran telur infertil di pasaran membuat resah masyarakat Indonesia belakangan ini.

Pasalnya telur infertil dinilai membahayakan apabila dikonsumsi oleh konsumen.

Bahkan pelarangan peredaran infertil dipertegas dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya Tedi Setiadi menjelaskan perihal telur infertil, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Tedi mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Supaya Telur Tak Mudah Rusak, Perlu Perhatikan Hal Berikut Saat Menyimpannya di Rumah

Baca Juga: 5 Makanan Tak Boleh Disimpan di Freezer, Ternyata Ini Alasannya

"Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan," tutur dia di Kompleks Pasar Induk Cikubruk Tasikmalaya, Selasa (9/6/2020).

Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia.

Baca Juga: Jadi Kategori Penyumbang Tertinggi, Ini Saran Dokter Mencegah Penularan Virus Corona dari OTG

"Telur infertil dilarang dijual karena sebelum dijual disemprot zat kimia terlebih dahulu dan zat kimia itu juga berbahaya jika dikonsumsi. Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," ungkapnya.

Untuk itu, sebagai kostumer yang pintar kita harus mengetahui perbedaan antara telur biasa atau konsumsi dan telur infertil.

Baca Juga: Pakar UI; Kebohongan Terjadi Setiap Hari, Rilis Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan, Tidak Sesuai Kaidah Epidemiologi

Berikut hal mudah yang bisa kita pahami agar tidak salah membeli telur.

Telur Infertil

1. Warna kulit telur lebih pucat atau putih.

2. Biasanya ada titik merah di bagian dalam telur.

Baca Juga: Di Papua Sampai Saat Ini Tak Ada Satupun Anak Meninggal Karena Covid-19, Ketua IDAI Acungi Jempol

3. Ukuran telur infertil sama seperti telur biasa.

4. Hanya bertahan sekitar seminggu di suhu ruang.

5. Telur lebih cepat busuk.

6. Harga per kilogram jauh lebih murah dari telur biasa.

Baca Juga: Hanya 4 Orang Ini yang Besar Kemungkinannya Meninggal Jika Terinfeksi Virus Corona, Lainnya Kecil

Telur Biasa atau Konsumsi

1. Warna kulit telur kecoklatan atau putih kecoklatan.

2. Bisa sampai bertahan 30 hari di suhu ruang.

Baca Juga: Anak-anak Indonesia Terperangkap dalam 'Lingkaran Setan' Saat Pandemi, Gizi Buruk Penyebab Kematian Covid-19

3. Jika dicampur, warna telur lebih seragam.

4. Harganya normal.(*)

Baca Juga: Jika Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Benarkah PSBB Terancam Diterapkan Lagi?

 #berantasstunting

#hadapicorona