Find Us On Social Media :

Heboh Obat Kumur PVP-I Ampuh Bunuh Virus Corona dalam 30 Menit, Begini Faktanya

Obat kumur bunuh virus corona hampir 100%

GridHEALTH.id -  Belakangan ini, viral sebuah obat kumur dengan kandungan antiseptik yang konon dapat membunuh virus corona hingga hampir 100%.

Obat kumur tersebut rupanya mengandung Povidone Iodine (PVP-I).

Baca Juga: Penyakit Gigi dan Mulut; 8 Tips untuk Hilangkan Bau Mulut saat Bangun Tidur di Pagi Hari

Melansir laman Kompas.id, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan, antiseptik dengan Povidone Iodine (PVP-I) bisa digunakan untuk menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan mulut dan saluran pernapasan yang menjadi pintu masuk virus Sars-CoV-2.

Ini sesuai dengan protokol kesehatan yang disarankan oleh Kirk-Bayley, konsultan layanan intensif dan ahli anastersi dari The Royal Surrey County Hospital, Inggris.

”Selain alat pelindung diri, penggunaan PVP-I untuk tenaga kesehatan dan pasien dianjurkan untuk meminimalkan risiko penyebaran Covid-19 sebagai tambahan. PVP-I telah diketahui efektif dan aman sebagai obat kumur dan semprot hidung untuk mencegah penyebaran SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 di dalam tubuh,” tuturnya di Jakarta, Senin (1/6/2020).

Baca Juga: Asal Mula Infeksi Covid-19 di Bekasi Terlacak, Berawal dari Istri Pedagang Martabak Lalau ke Pelanggan, Akhirnya Menyebar

Lantas benarkah obat kumur tersebut bisa membunuh virus corona dalam waktu 30 detik saja?

Povidone-iodine (PVP-I) dikenal sebagai antiseptik untuk pembersihan kulit sebelum dan sesudah operasi, untuk pengobatan dan pencegahan infeksi pada luka, borok dekubitus, luka, dan luka bakar.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Virology Journal BioMed Central, povidone, juga dikenal sebagai polyvinylpyrrolidone (PVP), pada awalnya dikembangkan sebagai penyebaran plasma untuk korban trauma.

Baca Juga: Perkara Bisnis Hand Sanitizer Saat Pandemi, WNI di Australia Dipukul Palu 20 Kali Hingga Tengkorak Retak

Sedangkan iodine atau yodium merupakan nutrisi esensial non-logam dengan berbagai aksi mikrobisida yang kuat terhadap hampir semua mikroorganisme penting yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk bakteri, jamur, virus, dan protozoa. 

Sementara itu, Daeng mengatakan, berdasarkan protokol yang disarankan Kirk-Bayley, pemberikan PVP-I bisa dilakukan 4 kali dalam sehari untuk tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit.

Selain itu, antiseptik ini juga bisa diberikan kepada pasien yang sudah tertular Covid-19 dengan pemberian setiap 6 jam sekali.

Baca Juga: Perutnya Terlihat Buncit saat Pakai Daster, Tasya Kamila Amuk Warganet: 'Heh Ga Sopan! Gendut Bukan Berarti Hamil'

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Iwan Dewanto menambahkan, dari penelitian yang dilakukan, penggunaan PVP-I dengan konsentrasi 0,23% selama 2 menit mampu menekan kuantitas SARS-CoV-2 hingga kadar yang tidak terdeteksi lagi.

Sementara penggunaan PVP-I juga telah terbukti mampu menurunkan aktivitas virus corona jenis lain, yakni MERS-CoV, hingga 99,% dengan penggunaan selama 30 detik.

”PDGI bersama dengan IDI telah mengusulkan protokol pemberian PVP-I juga telah mengusulkan pemberian PVP-I sebagai bagian dari protokol tetap bagi pasien ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) yang kini dirawat di Wisma Atlet,” katanya.

Dalam protokol yang disusun, pemberian PVP-I bisa dilakukan dengan jumlah 10-15 mililiter dengan cara dikumur di dalam rongga mulut selama 30 detik dan dilanjutkan dengan kumur di area belakang atau kerongkongan dengan mendongakkan kepala sekitar 45 derajat (gargle) selama 30 detik.

Setelah itu, larutan PVP-I bisa dibuang.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Desahan Wanita di Saat Bercinta Ternyata Mengandung Makna

Pasien juga diminta untuk tidak makan, minum, ataupun kumur dengan air selama 30 menit berikutnya.

Proses ini bisa dilakukan 5-6 kali setiap hari atau setiap empat jam selama 14 hari berturut-turut.

Namun perlu disadari, tidak semua orang bisa menggunakan obat kumur dengan kandungan povidone-iodine (PVP-I).

Baca Juga: Tak Ingin Virus Corona Makin Meluas, Wali Kota Surabaya Galakkan Protokol Kesehatan di Transportasi Umum

Pasalnya, antiseptik tersebut dapat menimbulkan gejala seperti mengi, sulit bernapas, pusing, sesak dada, gatal-gatal, dan pembengkakan pada bibir, wajah, lidah, atau tenggorokan.

Jadi, sebelum menggunakan obat kumur dengan kandungan antiseptik povidone-iodine (PVP-I), alangkah baiknya untuk berkonsultasi pada dokter atau para ahli terlebih dahulu. (*)

#hadapicorona