Find Us On Social Media :

Pramono Edhie Wibowo Meninggal Akibat Serangan Jantung, Setahun Lalu Sempat Jadi Pendonor Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono

Pramono Eddy Prabowo semlat menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi Ani Yudhoyono

Dilansir dari laman National Marrow Donor Program menyebutkan bahwa saudara kandung (saudara laki-laki atau perempuan) memiliki peluang 50% untuk menjadi pendonor transplantasi sumsum tulang belakang.

Baca Juga: Tak Hanya Corona, 4 Wilayah di Indonesia Ini Berpotensi Dilanda Banjir Bandang

Untuk transplantasi haploidentik, dokter akan menguji darah penderita leukemia untuk mengetahui tipe human leukocyte antigen (HLA).

HLA adalah protein yang ditemukan pada sebagian besar sel dalam tubuh.

Kendati demikian perlu diketahui, ada efek samping bagi pendonor sumsum tulang belakang layaknya Pramono Edhie Wibowo.

Dari data yang dihimpun GridHEALTH.id, segara setelah mendonor, pendonor kemungkinan bisa saja merasakan kebingungan setelah operasi, pneumonia, stroke, hingga serangan jantung.

Sebagian besar risiko ini muncul akibat dari anestesi yang diterima pendonor saat proses transplantasi berlangsung.

Baca Juga: Sebentar Lagi Pemerintah Akan Sebarkan Vaksin Virus Corona, Inilah Orang Pertama yang Akan Mendapatkannya

Bagi beberapa pendonor anestesi sangat aman, maksudnya hanya akan merasakan risiko umum, seperti sakit tenggorokan karena tabung pernapasan, mual ringan hingga muntah.

Sedangkan anestesi regional dapat menyebabkan sakit kepala dan penurunan tekanan darah sementara.

Selain efek dari anetesi, pendonor mungkin akan merasakan efek samping dari transplantasi ini, seperti: