Find Us On Social Media :

Pramono Edhie Wibowo Meninggal Akibat Serangan Jantung, Setahun Lalu Sempat Jadi Pendonor Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono

Pramono Eddy Prabowo semlat menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi Ani Yudhoyono

GridHEALTH.id - Kabar duka kembali menghampiri keluarga besar Yudhoyono.

Kali ini, adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau adik kandung Ani Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Ibu Ani Yudhoyono Dapat Donor Sumsum Tulang Belakang dari Seorang Jenderal, Tapi Berisiko Mengancam Jiwanya

Pramono Edhi Wibowo mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (13/6/2020) pukul 19.43 WIB di RS Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat berpangkat jenderal ini wafat di usia 65 tahun akibat serangan jantung.

Baca Juga: Lebih dari 400 Pedagang Pasar Positif Covid-19, 8 Pasar Tradisional Ini Jadi Sumber Penularan Virus Corona

Sebelumnya, tepat satu tahun yang lalu sebelum Ani Yudhoyono meninggal pada 1 Juni 2019, Pramono Edhi Wibowo sempat diajukan sebagai pendonor sumsum tulang belakang bagi sang kakak tercinta.

Dilansir dari laman National Marrow Donor Program menyebutkan bahwa saudara kandung (saudara laki-laki atau perempuan) memiliki peluang 50% untuk menjadi pendonor transplantasi sumsum tulang belakang.

Baca Juga: Tak Hanya Corona, 4 Wilayah di Indonesia Ini Berpotensi Dilanda Banjir Bandang

Untuk transplantasi haploidentik, dokter akan menguji darah penderita leukemia untuk mengetahui tipe human leukocyte antigen (HLA).

HLA adalah protein yang ditemukan pada sebagian besar sel dalam tubuh.

Kendati demikian perlu diketahui, ada efek samping bagi pendonor sumsum tulang belakang layaknya Pramono Edhie Wibowo.

Dari data yang dihimpun GridHEALTH.id, segara setelah mendonor, pendonor kemungkinan bisa saja merasakan kebingungan setelah operasi, pneumonia, stroke, hingga serangan jantung.

Sebagian besar risiko ini muncul akibat dari anestesi yang diterima pendonor saat proses transplantasi berlangsung.

Baca Juga: Sebentar Lagi Pemerintah Akan Sebarkan Vaksin Virus Corona, Inilah Orang Pertama yang Akan Mendapatkannya

Bagi beberapa pendonor anestesi sangat aman, maksudnya hanya akan merasakan risiko umum, seperti sakit tenggorokan karena tabung pernapasan, mual ringan hingga muntah.

Sedangkan anestesi regional dapat menyebabkan sakit kepala dan penurunan tekanan darah sementara.

Selain efek dari anetesi, pendonor mungkin akan merasakan efek samping dari transplantasi ini, seperti:

1. Memar di lokasi sayatan.

2. Rasa sakit dan kaku di mana sumsum diambil.

3. Pegal-pegal atau sakit pinggul atau punggung.

4. Kesulitan berjalan selama beberapa hari karena sakit atau kaku.

Baca Juga: Belum Kelar Serangan Virus Corona, Rusia Kini Diserang Kutu Mutan Penghisap Darah Penyebab Kerusakan Otak Permanen

5. Merasa lelah selama beberapa minggu yang terjadi saat tubuh mengganti sumsum tulang yang hilang.

Sebenarnya, pendonor hanya akan kehilangan sejumlah kecil sumsum tulang, sehingga tidak akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

Rasa sakit yang bisa berlangsung selama 6 minggu lebih inilah yang dapat memunculkan rasa sakit pada jantung untuk bekerja memompa darah ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Tergolong Orang Paling Rentan, Inilah 9 Cara Pencegahan Penularan Virus Corona bagi Lansia

Namun sayangnya, donor sumsum tulang belakang tersebut belum berhasil karena kondisi Ani Yudhoyono yang semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia akibat kanker darah.

Kini, Pramono Edhi Wibowo menyusul kepergian mendiang istri SBY untuk selama-lamanya. (*)

#hadapicorona