Kelelahan ini disebut juga dengan Zoom fatigue.
Menurut Gianpiero Petriglieri, seorang profesor di Insead, melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.
Obrolan video berarti perlu bekerja lebih keras untuk memproses isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh.
Tuntutan untuk lebih fokus ini mengonsumsi banyak energi.
"Anda tidak dapat bersantai, seperti ketika dalam percakapan tatap muka," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Ada pula faktor lain, seperti jeda yang terjadi antar percakapan yang sering membuat seseorang baru merasakan lega bercampur pegal.