Satu studi tahun 2014 oleh akademisi Jerman menunjukkan bahwa keterlambatan telepon atau sistem konferensi membentuk pandangan kita terhadap orang-orang secara negatif.
Bahkan keterlambatan 1,2 detik membuat orang memandang responden sebagai kurang ramah atau kurang fokus.
Sementara itu, setahun yang lalu, kondisi kesehatan Wali Kota Risma juga sempat menurun.
Bahkan ia harus ditangani 15 dokter selama menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Dr Soetomo.
Tim dokter itu antara lain, dokter anestesi, dokter paru-paru, dokter penyakit dalam, dokter mikrobiologi, dan dokter jantung untuk mengawal performa detak jantung. Di luar itu, juga terdapat dokter radiologi dan dokter patologi klinik.
Terlepas dari itu, pingsannya Risma juga bukan hanya ditengarai akibat kelelahan melakukan rapat saja.
Baca Juga: Bocah 8 Tahun yang Viral Karena Terinfeksi Covid-19 Sudah Sembuh, Diisolasi 37 Hari
Wali Kota Risma sempat melakukan blusukan ke beberapa rumah sakit untuk memberikan bantuan bagi petugas kebersihan rumah sakit. (*)
#hadapicorona