Baca Juga: Wow, Tidur Tanpa Celana Dalam Selain Seksi Ternyata Juga Bikin Sehat
Dengan data ini, Dr Peter Li, spesialis kebijakan China untuk Humane Society International (HSI) mengatakan, seharusnya para pedagang tidak lagi menjual daging anjing.
Bukan hanya soal prikehewanan, tapi karena ditemukannya kasus baru Covid-19 di sebuah pasar di Beijing.
Di mana ini kondisi pasar yang ramai bisa menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan.
Dua kota China, Shenzhen dan Zhuhai, telah melarang memakan anjing setelah pandemi virus corona.
Pada akhir Februari, pemerintah China juga mengeluarkan larangan sementara terhadap semua perdagangan dan konsumsi hewan liar.
Karena mengonsumsi hewan liar diyakini jadi cara penyebaran Covid-19 ke manusia.
Selain itu, menurut onegreenplanet.org, mengonsumsi daging anjing oleh manusia bisa memunculkan penyakit berbahaya.
Baca Juga: Selalu Dirahasiakan Pemerintah Indonesia, Pemkot Surabaya Malah Beberkan Alamat Pasien Covid-19
Satu hal yang perlu dicatat, menurut blogs.ubc.ca, daging anjing yang diyakini memiliki aneka manfaat untuk manusia hanya bohong belaka.
Daging anjing tidak bisa membuat pria perkasa, tidak ada hubungan ilmiahnya dengan vitalitas, apalagi prihal keberuntungan. Yang ada, daging anjing mengandung banyak patogen, termasuk Leptospira, Listeria, Salmonella, Trichinella, cacing gelang, dan Rickettsia (yang menyebabkan tifus).
Apalagi jika daging anjing yang dikonsumsi itu terinfeksi rabies.
Maka manusia yang mengonsumsinya bisa saja mengalami; ensefalomielitis akut; itu menyebabkan perilaku agresif, kegelisahan, dan insomnia, akhirnya berkembang menjadi delirium dan hidrofobia.
Stop Mengonsumsi Daging Anjing!(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona