Find Us On Social Media :

Diyakini Obat Kuat dan Vitalitas, Pasar Tradisional Daging Anjing Segar Ini Tetap Beroperasi Disaat Pandemi Covid-19

Pasar di China jual daging anjing.

GridHEALTH.id - Bikin Miris dan Sedih Penyayang Binatang, Pasar Tradisional Daging Anjing Segar Ini Tetap Beroperasi Disaat Pandemi Covid-19

Padahal daging anjing sudah ditetapan pemerintahnya bukan daging konsumsi alias hewan ternak.

Baca Juga: Ibunya Dokter yang Meninggal Karena Covid-19, Mahasiswi Kedokteran Ini Putuskan Jadi Relawan

Tapi di pasar ini tak peduli. Tetap menjual daging anjing segar saat pandemi Covid-19, sebagai daging untuk santapan.

Karenanya tidak heran, melihat berita ini para penyayang dan pecinta binatang, khususnya akan sedih melihat kondisi ini.

Untuk diketahui, Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) pada Minggu (14/6/2020), ternyata masalah pasar di China bukan hanya soal virus corona.

Sebab ada masalah lain yang juga tak kalah besar dan membuat miris. Yaitu, penjualan daging anjing untuk dikonsusmi.

Baca Juga: Berani Korupsi Dana Covid-19, Kapolri Idham Azis; Curang Saya Sikat, Hukumannya Berat

 

Baca Juga: Cara Stay at Home Unik Hadapi Corona, Wanita Kuba ini Membuat Oranglain Tersenyum

Padahal pemerintah China baru-baru ini sudah mengklasifikasikan anjing sebagai hewan peliharaan dan bukan hewan ternak.

Jadi bukan untuk daging konsumsi, sepertihalnya sapi, kambing, dan lainnya.

Dilansir dari thesun.co.uk pada Kamis (18/6/2020), pada bulan lalu pemerintah Kota Beijing mengatakan mereka telah melarang daging anjing untuk dihidangkan sebagai makanan.

Pengumuman ini dilakukan setelah mereka mengeluarkan anjing dari daftar makanan resmi untuk konsumsi manusia.

Tak hanya itu, mereka juga memberi anjing "status teman" bagi manusia.

Baca Juga: Asmirandah Bersyukur Akhirnya Hamil Lewat Program Bayi Tabung, Pilihan Klinik yang Kredibel Turut Mendukung

Baca Juga: Mahalnya Tes Covid-19 di Indonesia, 2,4 Juta, Ibu Hamil Ditolak Bersalin, Bayinya Meninggal di Kandungan

Tapi sayang, para pedagang dan penyuka makanan daging anjing tidak mengindahkannya.

Kabarnya kondisi ini terjadi karena akan ada Lychee dan Dog Meat Festival yang berlangsung selama 10 hari dan akan dimulai pada hari Minggu ini.

Demi festival ini, para pegadang kembali menyembelih anjing untuk dimasak dan dimakan.

Padahal pelajaran dari tahun lalu, kejadian seekor anjing dimasak dalam keadaan hidup, telah menimbulkan kemarahan di seluruh dunia.

Baca Juga: Bukan Komponen Gizi, Tapi Biokatif Pangan Andalan Untuk Hidup di New Normal, Jokowi Sudah Mengonsumsinya

Baca Juga: Masuki Fase New Normal, Presiden Jokowi Sudah Kangen Blusukan Lagi

Mungkin karena itulah, jelang festival, para aktivis hak-hak hewan diam-diam memfilmkan pasar daging anjing khusus di pinggiran Yulin.

Selama kunjungan mereka menyelamatkan 10 anak anjing hidup-hidup dari pasar ini.

"Saya tidak percaya ada orang yang mau memakan teman kecil kita yang manis ini," ucap Jenifer Chen, salah satu aktivis hak-hak hewan

"Tangan saya gemetar ketika saya mengeluarkan anak anjing pertama dari kandang."

Baca Juga: Ketua PMI Jusuf Kalla Sebut Indonesia Telat Lockdown Hingga PSBB Tak Maksimal, Kini Angkanya Tertinggi di ASEAN

Baca Juga: Gegara Covid-19, Masyarakat Daerah Ini Menolak Makanan yang Dulu Favorit juga Mahal Karena Gizinya

"Dia terus menjilati tanganku, dan tanpa sepengetahuannya aku bisa dengan mudah menjadi pemakan daging anjing."

Chen meminta pejabat Yulin untuk mengikuti pesan pemerintah pusat tentang anjing sebagai hewan peliharaan dan menghentikan perdagangan.

"Seperti apa yang dikatakan pemerintah China, anak-anak anjing ini bukan makanan."

"Tapi beberapa pasar di Yulin masih melakukan perdagangan anjing."

Sebelumnya, China bertanggung jawab atas pembunuhan 10 juta anjing untuk konsumsi manusia setiap tahun.

Baca Juga: Stem Cell Untuk pasien Covid-19 Kritis, Banyak Diinformasikan Manjur, Ternyata Fakta Penelitiannya Ini

Baca Juga: Wow, Tidur Tanpa Celana Dalam Selain Seksi Ternyata Juga Bikin Sehat

Dengan data ini, Dr Peter Li, spesialis kebijakan China untuk Humane Society International (HSI) mengatakan, seharusnya para pedagang tidak lagi menjual daging anjing.

Bukan hanya soal prikehewanan, tapi karena ditemukannya kasus baru Covid-19 di sebuah pasar di Beijing.

Di mana ini kondisi pasar yang ramai bisa menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan. 

Dua kota China, Shenzhen dan Zhuhai, telah melarang memakan anjing setelah pandemi virus corona.

Pada akhir Februari, pemerintah China juga mengeluarkan larangan sementara terhadap semua perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Karena mengonsumsi hewan liar diyakini jadi cara penyebaran Covid-19 ke manusia.

Selain itu, menurut onegreenplanet.org, mengonsumsi daging anjing oleh manusia bisa memunculkan penyakit berbahaya.

Baca Juga: Selalu Dirahasiakan Pemerintah Indonesia, Pemkot Surabaya Malah Beberkan Alamat Pasien Covid-19

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Sebut 144 Ribu Pekerja Migran Pulang ke Indonesia, Sebagian Terinfeksi Virus Corona

Satu hal yang perlu dicatat, menurut blogs.ubc.ca, daging anjing yang diyakini memiliki aneka manfaat untuk manusia hanya bohong belaka.

Daging anjing tidak bisa membuat pria perkasa, tidak ada hubungan ilmiahnya dengan vitalitas, apalagi prihal keberuntungan. Yang ada, daging anjing mengandung banyak patogen, termasuk Leptospira, Listeria, Salmonella, Trichinella, cacing gelang, dan Rickettsia (yang menyebabkan tifus).

Apalagi jika daging anjing yang dikonsumsi itu terinfeksi rabies.

Maka manusia yang mengonsumsinya bisa saja mengalami; ensefalomielitis akut; itu menyebabkan perilaku agresif, kegelisahan, dan insomnia, akhirnya berkembang menjadi delirium dan hidrofobia.

Stop Mengonsumsi Daging Anjing!(*)

Baca Juga: Berkeliaran Tak Pakai Masker, Wanita Ini Merasa Jijik saat Disuruh Bersihkan Jalanan: 'Saya Kan Enggak Pernah Nyapu'

 

#berantasstunting

#HadapiCorona