Find Us On Social Media :

Salip Singapura, Indonesia Menjadi Negara Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara

Total kasus virus corona di Indonesia

GridHEALTH.id - Salip Singapura, Indonesia Menjadi Negara Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara

Pertengahan April lalu, Singapura melaporkan lonjakan kasus virus corona.

Karenanya Negeri Singa ini berada di posisi pertama dengan kasus positif virus corona tertinggi, di antara negara-negara wilayah Asia Tenggara.

Kini posisi itu telah diambil alih oleh Indonesia.

Rabu, 17 Juni 2020, dengan tambahan kasus baru virus corona yang mencapai angka 1.031, menjadikan Indonesia berada diposisi pertama dengan kasus positif virus corona tertinggi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Update Covid-19 Asia Tenggara; Singapura Menduduki Peringkat 1 Kasus Positif, Indonesia Kematian Terbanyak

"Hari ini ada penambahan didapatkan dari kasus terkonfirmasi sebanyak 1.031 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 17 Juni 2020.

Sampai dengan artikel ini dibuat, kasus virus corona di Indonesia ada sebanyak 42.762 total kasus, jumlah itu kini juga menjadikan negara ini berada di urutan ke-30 dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia.

Bahkan, sejak akhir bulan Maret Indonesia masih setia menduduki negara posisi pertama jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Makin Bertambah Lebih dari 32 Ribu, Indonesia Urutan Kedua Terbanyak Kasus Corona Se-Asean

Baca Juga: Update Covid-19; Indonesia Peringat I Kematian Covid-19 Terbanyak di Asia Tenggara

Per 18 Juni 2020, Indonesia tercatat melaporkan kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 2.339 total kasus.

Dengan demikian, Indonesia saat ini tercatat sebagai negara urutan pertama dengan jumlah kasus positif virus corona tertinggi serta jumlah kematian akibat virus corona tertinggi di Asia Tenggara.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengingatkan pemerintah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk serius dalam penanganan dan pencegahan penularan Covid-19, seperti dikutip dari Kompas.com.

Mufida meminta angka kasus positif dan kematian akibat Covid-19 harus menjadi perhatian bagi pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan.

Baca Juga: Update Covid-19; Indonesia Masuk Kategori 'Countries That Need To Take Action'

"Angka positif Covid-19 dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara harus jadi alarm bagi pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik," kata Mufida dalam keterangan tertulis, Jumat (19/6/2020).

Naiknya urutan Indonesia yang kini berada di peringat I kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara tak lain terjadi karena penambahan kasus harian virus corona yang belum juga menunjukkan adanya penurunan.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Intensif Untuk Perawat Covid-19 Rp7,5 juta per bulan, Tapi Sudah 3 Bulan di Batam Tidak Mendapatkannya

Baca Juga: Terkendala Biaya Tes Covid-19 hingga Bolak-balik RS, Seorang Ibu Harus Rela Kehilangan Bayi dalam Kandungan

Meski sempat melaporkan penurunan kasus harian, namun satu atau dua hari berikutnya Indonesia kembali melaporkan penambahan kasus positif yang kembali naik.

Misalnya saja pada 16 Juni, penambahan kasus positif diketahui sebanyak 1.106, kemudian pada 17 Juni penurunan terjadi di mana penambahan kasus positif 1.031, dan kembali melonjak tinggi pada 18 Juni dengan tambahan sebanyak 1.331 kasus.

Baca Juga: Update Covid-19; Hanya Dalam 24 Jam Kasus Corona di Indonesia Melonjak, Penyumbang Tertinggi DKI Jakarta

Angka itu bahkan menjadi angka penambahan tertinggi di Indonesia sejak kasus virus corona dilaporkan pada awal Maret lalu.

Sementara itu, Singapura yang selama beberapa bulan terakhir mengalami lonjakan kasus, saat ini telah menunjukkan penurunan kasus baru.

Baca Juga: Jawa Timur Salip Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Hampir Dua Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya

Bahkan sejak hari di mana Singapura melaporkan peningkatan kasus pada 20 April lalu, yakni sebanyak 1.426, Singapura tidak kembali melaporkan kasus baru yang lebih tinggi.

Justru kasus baru di Singapura terus mengalami penurunan, bahkan pada 16 Juni, Singapura sempat melaporkan angka terendah kasus corona sejak terjadinya lonjakan, yakni sebanyak 151 kasus.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona