Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Ternyata Virus Corona Berasal dari Italia, Bukan dari China Seperti Banyak Diberitakan

Peta Leonardo da Vinci

GridHEALTH.id - Update Covid-19; Ternyata Virus Corona Berasal dari Itlalia, Bukan dari China Seperti Banyak Diberitakan

China selama ini kerap dituding sebagai "biang kerok" terciptanya virus corona (Covid-19).

Hal ini dikarenakan kasus pertama virus yang memiliki nama resmi SARS-Cov-2 itu memang dikonfirmasi ditemukan di pasar hewan Wuhan China.

Namun belakangan, para ilmuwan justru menemukan fakta baru bahwa virus corona sudah berada di Italia pada awal Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Update Covid-19; WARNING!, WHO: Covid-19 Semakin Cepat, Fase Baru Berbahaya

Itu artinya lebih dari dua minggu sebelum China melaporkan kasus pertamanya.

Temuan ini mencuat setelah mereka meneliti jejak virus dalam limbah saluran air yang dikumpulkan dari Milan dan Turin.

Institut Kesehatan Nasional Italia mengamati 40 sampel limbah yang dikumpulkan dari pabrik pengolahan air limbah di Italia utara antara Oktober 2019 dan Februari 2020.

Baca Juga: Jawaban Mengejutkan Prof. Wiku, Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19 Indonesia, Prihal Kapan Pandemi Berakhir

Baca Juga: Selama Ini Dirahasiakan, 230 Ribu Data Pasien Covid-19 di Indonesia Bocor hingga Dijual Seharga Rp 4,2 Juta

Analisis menemukan sampel yang diambil di Milan dan Turin pada 18 Desember menunjukkan keberadaan Covid-19.

"Penelitian ini dapat membantu kita memahami awal peredaran virus di Italia," kata Giuseppina La Rosa, yang ikut memimpin penelitian, dikutip dari Sky News.

Seorang juru bicara lembaga tersebut mengatakan, data lengkap dan studi akan diterbitkan minggu depan.

Mereka juga akan mengumumkan rencana untuk memantau air limbah di resor wisata mulai Juli nanti.

Para peneliti di seluruh dunia telah menemukan tanda-tanda virus yang menyebabkan Covid-19 dapat dideteksi dalam saluran air limbah.

Banyak negara juga mulai mengambil sampel air limbah untuk melacak penyakit tersebut.

Baca Juga: Takut Terinfeksi Virus Corona, Pilih Melahirkan di Rumah, Proses Persalinannya 15 Jam!

Baca Juga: Update Covid-19; WARNING!, WHO: Covid-19 Semakin Cepat, Fase Baru Berbahaya

Para ilmuwan mengatakan deteksi jejak virus sebelum akhir 2019 konsisten dengan bukti di negara lain.

Hasilnya menunjukan virus corona mungkin telah menyebar sebelum Cina melaporkan kasus pertama pada 31 Desember.

Sebuah penelitian di Prancis menemukan bahwa seorang pria terinfeksi Covid-19 pada tanggal 27 Desember.

Baca Juga: CFD Jakarta Dibuka Kembali, Ada Golongan Masyarakat Tak Boleh Ikut hingga Bisa Kena Denda Rp 250 Ribu

Hampir sebulan sebelum negara tersebut mengkonfirmasi kasus pertamanya.

Diketahui belakangan ini para ilmuwan di beberapa negara memang tengah menguji air limbah untuk menemukan fakta terbaru tentang virus corona.

Peneliti di Jepang juga sebelumnya mengkonfirmasi adanya virus Corona di air limbah pabrik.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Mati Konyol, Colokan Ventilatornya Dicabut Oleh Keluarga dan Diganti AC , Alasannya Kepanasan

Peneliti menyebut bahwa metode penemuan ini nantinya bisa menjadi sinyal wabah di masa depan.

Dikutip dari laman The Star, sebuah studi menguji air dari empat pabrik pengolahan limbah di prefektur Ishikawa dan Toyama di Jepang bagian barat.

Menurut studi yang dilakukan oleh Universitas Prefektur Toyama, Universitas Kanazawa dan Universitas Kyoto, dari 27 sampel yang diuji, 7 positif virus Corona.

Temuan ini mencerminkan studi yang serupa di Australia, Amerika Serikat, dan Eropa.

Baca Juga: Pesan Terakhir Dokter Deny, Meninggal karena Covid-19 Seperti Kedua Orangtuanya, Seperti Sudah Tahu Apa yang Terjadi

Pakar kesehatan masyarakat mengatakan pengambilan sampel seperti itu dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi di suatu wilayah tanpa menguji setiap orang.

"Pengujian air limbah bisa digunakan sebagai sistem peringatan dini untuk mengingatkan orang tentang berlangsungnya transmisi penyakit di antara masyarakat yang mungkin tak disadari," kata Yuki Furuse, seorang profesor dari Universitas Kyoto.(*)

Baca Juga: Gegara Pelayanan, Rumah Sakit Menalan Korban Jiwa, IDI Desak Pemerintah

 #berantasstunting

#hadapicorona