Tak hanya itu, Nadia juga mengatakan, daerah yang mencatatkan kasus DBD tertinggi juga memiliki jumlah kasus Covid-19 yang tinggi.
Berdasarkan catatannya, ada 439 dari 460 kabupaten/kota yang melaporkan kasus DBD juga memiliki kasus Covid-19. Dia pun menyebutnya sebagai infeksi ganda.
Baca Juga: Waspada! Tak Selalu Bintik Merah di Kulit, Inilah Gejala Baru DBD
Atas kondisi itu, menurut Nadia, seseorang yang terinfeksi Covid-19 juga memungkinkan berisiko terjangkit DBD.
“Karena pada prinsipnya sama, DB adalah suatu penyakit yang sampai sekarang juga belum ada obatnya, vaksinnya belum terlalu efektif,” ucap dia.
Baca Juga: 15 Juni Diperingati Hari DBD ASEAN, Berikut Langkah Tepat Agar Terhindar dari Gigitan Nyamuk
Untuk itu, Nadia meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan, baik pencegahan gigitan nyamuk DBD maupun infeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
“Dan salah satu upaya untuk mencegahnya adalah kita menghindari gigitan nyamuk. Sama-sama virus ini,” kata Nadia.(*)
#berantasstunting #hadapicorona