Find Us On Social Media :

Gerak Cepat, Beijing Terus Memperluas Cakupan Tes Asam Nukleat hingga 1 Juta Orang per Hari

Pekerja medis melakukan tes asam nukleat untuk virus korona bagi karyawan di industri katering di alun-alun selatan Pusat Pameran Beijing pada Kamis sore setelah hujan lebat.

GridHEALTH.id - Usai ditemukannya kasus baru virus corona di pasar grosir Xinfadi, otoritas Beijing langsung memperketat penguncian wilayah di sekitar pasar tersebut.

Selain itu, otoritas Beijing juga terus memperluas kemampuan pengujian Covid-19 untuk memenuhi permintaan yang meningkat untuk tes asam nukleat, dan melakukan pengujian terhadap sejumlah orang.

Bahkan, pengujian di Beijing dapat dilakukan kepada hampir 1 juta orang per harinya.

Baca Juga: Mirip di Indonesia, Beijing Kembali Lockdown Sejumlah Wilayah Sekitar Pasar Grosir Terbesar di Sana

Seperti diketahui, tes asam nukleat dilakukan dengan melihat bahan genetik (RNA) virus pada sampel lendir hidung dan tenggorokan.

Jika terdapat RNA pada sampel, mengartikan bahwa virus masih ada dan pasien dinyatakan positif.

Dilansir dari Global Times, pihak berwenang Beijing pada hari Minggu menyerukan agar masyarakat bersikap rasional dalam menerima tes.

Baca Juga: Semakin Mencekam, Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei Akui Virus Corona Sudah Masuk 'Tahap Penting', Kemampuan Menyebar Virus Semakin Kuat

Dalam hal ini, para warga harus membuat janji terlebih dahulu, namun bagi yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah berisiko tinggi atau kontak dengan orang-orang dari daerah berisiko tinggi tidak didorong untuk melakukan tes tersebut.

Awalnya, pengujian difokuskan kepada orang-orang yang bekerja atau berbelanja di pasar Xinfadi atau tinggal di sekitarnya, kemudian telah diperluas untuk mencakup penduduk di banyak bagian lain kota serta pekerja pengiriman makanan dan paket.

Pada Sabtu, jumlah lembaga pengujian asam nukleat telah meningkat dari 98 menjadi 124, dan kapasitas pengujian harian maksimum meningkat dari 100.000 menjadi lebih dari 230.000, kata pihak berwenang Beijing pada konferensi pers pada hari Minggu.

Baca Juga: Hampir Seminggu Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, 93 Mahasiswa Indonesia yang Terjebak di Wuhan Hampir Kehabisan Stok Makanan

Jika mengadopsi pengujian batch yang menggabungkan lima sampel dalam satu pengujian, maka Beijing dapat menguji hampir 1 juta orang per hari.

Hal itu dilakukan tak lain sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di kota dan mendorong operasi kerja secara normal.

Baca Juga: Donald Trump Semakin Bringas Kecam Tiongkok, Sentimen Anti China Menguat; Pembunuhan Massal di Seluruh Dunia

Untuk itu, otoritas Beijing menyiapkan 2.083 titik pengambilan sampel di seluruh kota dan lebih dari 7.400 anggota staf dari lembaga pengujian bekerja secara bergilir dengan kapasitas penuh.

Dalam sepekan terakhir, jumlah sampel pendeteksi asam nukleat di kota telah meningkat dari 8.000 menjadi hampir 500.000 per hari.

Oleh karenanya, institut dan rumah sakit pengujian Covid-19 bekerja secara penuh untuk memenuhi kesenjangan besar antara sampel asam nukleat yang dikumpulkan setiap hari dan kemampuan maksimum harian untuk pengujian asam nukleat, dengan jumlah masing-masing mencapai 500.000 dan 230.000.

Baca Juga: Kasus Baru Corona Tertinggi yang China Alami Kali Ini Penyebarannya dari Talenan Salmon Impor

Komisi Kesehatan Nasional baru-baru ini mengirim 10 tim staf pengujian dari provinsi Hubei dan Liaoning, total 212 orang, untuk menawarkan bantuan ke Beijing untuk tes asam nukleat.

Jika staf dan perangkat diterapkan sepenuhnya, mereka dapat menawarkan 30.000 tes setiap hari di Beijing. 

Baca Juga: Update Covid-19; Vaksin Buatan China 99 Persen Diklaim Akan Berhasil

Hingga Sabtu, kota ini telah mengambil sampel total 2,29 juta orang untuk tes asam nukleat selama penapisannya untuk kasus Covid-19 antara 11 dan 20 Juni.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona