Tapi, penelitian tersebut belum menemukan hubungan yang jelas antara poligami dengan penyakit jantung.
"Ada kemungkinan faktor lain yang tersembunyi, seperti tingkat keintiman dalam pernikahan, pola makan atau faktor genetik," tambah Daolah.
Dilansir dari Journal of Biology Letters, separuh dari pria dan wanita yang terlibat dari hubungan monogami ke poligami memilih hubungan yang serius hanya dengan satu pasangan saja pada satu waktu.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa poligami mungkin masuk akal bagi pria dalam kerangka evolusi, tetapi tidak dengan wanita.
Hal ini karena pria poligami dapat memiliki banyak anak dalam satu waktu, dibandingkan wanita yang hanya bisa memiliki satu anak dalam 9 bulan.
Selain itu, poligami mungkin tidak terlalu bagus bagi pria karena terlalu banyak istri bisa meningkatkan potensi konflik intrapersonal dan membutuhkan banyak biaya.