Find Us On Social Media :

Viral Workshop Poligami Cukup Bayar Rp 4 Juta, Ahli Peringatkan: 'Semakin Banyak Istri, Risiko Jantung Koroner Semakin Besar'

Poligami sebabkan risiko jantung koroner 4 kali lebih besar

GridHEALTH.id -  Belakangan ini, viral sebuah iklan di media sosial terkait workshop poligami.

Sontak iklan tersebut membuat warganet melongo.

Baca Juga: Pemprov Aceh Siap Legalkan Poligami, Studi: Risiko Pria Terkena Serangan Jantung Besar

Pasalnya, peserta workshop 'Mindset Sukses Poligami' ini cukup membayar kurang lebih Rp 4 juta.

Sang pengiklan pun memberikan jaminan tingkat keberhasilan sekitar 65% usai mengikuti kelas workshop poligami tersbeut.

Baca Juga: Parno Akan Adanya Penularan Virus Corona? Ini Bedanya Sakit Kepala Migrain dengan Covid-19

Meski terlihat mudah, namun rupanya poligami atau memiliki istri lebih dari satu, dapat berdampak bagi kesehatan jantung seorang pria.

Dilansir escardio.org, sebuah studi mengungkapkan bahwa pria yang berpoligami memiliki risiko 4 kali lipat mengalami sumbatan pembuluh darah, dibanding mereka yang hanya memiliki satu istri.

Dr. Amin Daoulah, spesialis jantung dari rumah sakit King Faisal, Jeddah, Arab Saudi, mengatakan bahwa semakin banyak jumlah istri, maka risiko jantung koroner semakin besar.

Baca Juga: Zaman Covid-19 Semua Pakai Protokol, Sudah Terbit Protokol Idul Adha hingga Hewan Qurban

"Penyebabnya adalah peningkatan beban rumah tangga, baik secara finansial maupun emosional," tambah Daoulah.

Kondisi tersebut juga serupa dengan sebuah studi yang dipresentasikan pada Kongres Kardiologi Masyarakat Asia Pasifik 2015.

Studi tersebut menyatakan bahwa semakin banyak istri, maka semakin tinggi risiko penyakit jantung.

Tapi, penelitian tersebut belum menemukan hubungan yang jelas antara poligami dengan penyakit jantung.

"Ada kemungkinan faktor lain yang tersembunyi, seperti tingkat keintiman dalam pernikahan, pola makan atau faktor genetik," tambah Daolah.

Dilansir dari Journal of Biology Letters, separuh dari pria dan wanita yang terlibat dari hubungan monogami ke poligami memilih hubungan yang serius hanya dengan satu pasangan saja pada satu waktu.

Baca Juga: Kedua Orangtua dan Adik Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Ini Mengembuskan Napas Terakhir saat Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa poligami mungkin masuk akal bagi pria dalam kerangka evolusi, tetapi tidak dengan wanita.

Hal ini karena pria poligami dapat memiliki banyak anak dalam satu waktu, dibandingkan wanita yang hanya bisa memiliki satu anak dalam 9 bulan.

Selain itu, poligami mungkin tidak terlalu bagus bagi pria karena terlalu banyak istri bisa meningkatkan potensi konflik intrapersonal dan membutuhkan banyak biaya.

Journal Philosophical Trannsaction 2012 dari Royal Society mempublikasikan fakta bahwa poligami menjadi hal yang wajar jika bertujuan untuk mengurangi tingkat kekerasan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan gender.

Baca Juga: Mal Sudah Buka, Beli Baju ada Aturannya, Tak Semua Boleh Dicobag

Untuk menemukan hubungan antara poligami dan kesehatan, Daolah membentuk tim untuk meneliti sejumlah pria di Timur Tengah dimana poligami lebih diterima secara budaya.

Diantara pria tersebut, 68 % hanya memiliki satu istri dan sisanya melakukan poligami.

Hasilnya, pria yang berpoligami dalam penelitian tersebut 4,6 kali berisiko mengalami penyempitan arteri koroner dan 2,6 kali berisiko mengalami penyumbatan arteri lainnya.

Ketua European Society of Cardiology, Dr.Michel Komajda mengatakan bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan tingkat stres.

Baca Juga: Gugas Covid-19 Sangsikan Kesiapan Jakarta, Ibu Kota Tak Masuk Deretan Pemenang Lomba Inovasi New Normal, Mengapa?

"Stres jangka panjang dalam kehidupan rumah tangga juga meningkatkan risiko jantung koroner. Biasanya, orang yang mengalami masalah psikologis seperti ini enggan mengkonsumsi obat," tambahnya.

Melihat dampak dari poligami tersebut, masih berniat untuk memiliki istri lebih dati satu orang? (*)

#hadapicorona