Find Us On Social Media :

Hanya Ada 22 Kasus Positif Covid-19, Bupati Trenggalek Beberkan Kunci Pemangkasan Penularan Virus Corona

Bupati Trenggalek Beberkan Kunci Pemangkasan Penularan Virus Corona

GridHEALTH.id - Virus corona (SARS-CoV-2) nyatanya hampir 4 bulan menyerang Indonesia.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Indonesia memliki 51.427 kasus positif Covid-19 per 27 Juni 2020.

Baca Juga: Akhirnya Jokowi Buka Penyebab Covid-19 di Jatim Terus Melonjak Tajam Susul DKI Jakarta

Melihat tingginya angka tersebut inilah, kini Indonesia resmi menduduki peringkat pertama total kasus positif infeksi virus corona di ASEAN, dengan provinsi terbanyak kasus positif Covid-19 yaitu Jawa Timur.

Seperti diketahui, Jawa Timur telah menyalip Provinsi DKI Jakarta dalam hal kasus positif infeksi virus corona.

Namun tahukah, meski Jawa Timur menduduki peringkat pertama kasus positif infeksi virus corona di Indonesia, namun ada salah satu daerah di sana yang memiliki angka kasus positif Covid-19 terendah, yaitu Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga: Luar Biasa Kang Emil, Beda dengan Jatim, Pasien Sembuh Covid-19 Jabar Jauh Lebih Banyak dari yang Meninggal

Bahkan Kabupaten Trenggalek juga memiliki cara tersendiri dalam meminimalisir penyebaran virus corona.

Berjarak 180 km dari Kota Surabaya, rupanya Kabupaten Trenggalek masuk dalam kategori daerah zona kuning.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Trenggalek per Sabtu (27/6/2020), terdapat 22 orang positif Covid-19, 49 orang PDP, 916 orang ODP, dan 287 orang OTG.

Bahkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek kini mencapai 15 orang.

Baca Juga: 12 Tempat Ini Wajib Jalankan Protokol Kesehatan yang Ditetapkan Pemerintah dengan 2 Prinsip Umum

Melihat hal tersebut, Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin membeberkan kiat daerahnya menangani kasus virus corona ini.

Melalui Webinar We The Health bersama Jovee, Lifepack, dan Kementerian Kesehatan, bertajuk 'Peran Swasta dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Sektor Kesehatan di Daerah', Arifin menyatakan bahwa belum ada transmisi lokal di daerahnya.

Baca Juga: Selama Pandemi Pandji Pragiwaksono Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 13 Kg, Ini yang Dilakukannya

Selain itu, belum ada satupun kasus positif Covid-19 yang berasal sektor industri (pasar), meski pun beberapa pedagang sempat reaktif saat menjalani rapid test, namun kemudian hasilnya tes swab menunjukkan negatif Covid-19.

Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek, juga menuturkan bahwa Pemkab berusaha memisahkan risiko penyebaran virus corona.

Adapun 6 cara mengurangi angka penyebaran virus corona di Kabupaten Trenggalek, yaitu:

Baca Juga: Jokowi; Kecewa Itu Wajar; Desakan Mundur Menkes Terawan Makin Kencang

1. Mengurangi pergerakan

Pemkab Trenggalek rupanya melakukan upaya menutup semua jalan dan diarahkan ke lokasi check point.

"Harapannya, setelah kurangi pergerakannya itu mereka (masyarakat) semua terkena tracing. Setelah semua dapat ke-tracing, mereka dapat kita pisahkan mana yang berisiko dan mana yang tidak."

"Kalau yang tidak berisiko silahkan beraktivitas dengan protokol kesehatan. Yang berisiko kita treatment untuk kemudian mereka melakukan isolasi. Kalau pun ada yang perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan, akan kita rujuk," ucap Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin saat dihubungi GridHEALTH.id, Sabtu (27/6/2020).

Baca Juga: Aneh, Usai Makan Mi Instan Nenek di Gresik Diare Hebat, Dinyatakan Positif Covid-19

Tak hanya itu, Arifin juga mengungkapkan, sekitar 20-30 rumah melakukan aktivitas di luar ruangan secara bersamaan. hal ini guna mengurangi penyebaran virus corona di daerah tersebut.

2. Pemisahan kategori pasien

Arifin menuturkan jika pihaknya memisahkan ruang isolasi pasien tergantung kategori dan gejala yang dialaminya.

"Rumah sakit rujukan ada yang untuk pasien positif dengan gejala, kemudian yang tanpa gejala ada rumah isolasi lain (safe house)."

"Untuk yang reaktif saja, kita punya ruang isolasi sendiri. Jadi intinya, kita tidak ingin penyakit ini menyebar," ucapnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jateng Melonjak Lebih dari 3 Ribu, Akankah Susul Jatim Jadi Peringkat 1 Kasus Corona di Indonesia?

3. Memberikan top up Rp 200 ribu bagi ODP Corona

Pemkab Trenggalek juga memberikan bantuan top up bagi ODP Corona yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, untuk melalukan transaksi dari aplikasi ojek online (Blojek).

"Top up Rp 200 ribu ini untuk mereka belanja dari rumah. Tetapi top up ini belum termasuk support (bantuan) yang diberikan desa," ungkap Arifin.

Blojek sendiri adalah aplikasi ojek online karya anak SMA di Trenggalek, yang kini pendapatannya naik hampir 5 kali lipat selama pandemi Covid-19.

4. Memenuhi kebutuhan pangan manusia dan pakan ternak

Selain memerhatikan kebutuhan pangan manusia, Pemkab juga memberikan bantuan untuk para peternak demi mencukupi kebutuhan ternaknya.

5. Memberikan masker gratis yang diantarkan langsung ke rumah 

Menggunakan aplikasi ojek online, warga juga dapat bantuan masker gratis yang langsung diantar ke rumah-rumah mereka.

Baca Juga: Anies Baswedan Bersyukur Angka Positif Covid-19 Dibawah Standar WHO; Alhamdulilah Terkendali

6. Menerapkan GERTAK (Gerakan Tengok Bawah)

GERTAK merupakan salah satu program yang dilakukan Pemkab Trenggalek guna menekan angka kemiskinan.

Dalam hal ini, selama pandemi Covid-19, pemerintah memberikan bantuan kesehatan seperti Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), hingga memberikan pesan teks (SMS) berisi layanan kesehatan bagi para ibu hamil.

Hal ini diberikan pada masyarakat dalam kategori menengah ke bawah untuk tetap mendapat pelayanan kesehatan yang mumpuni layaknya masyarakat di daerah lain ataupun kota-kota besar. 

Baca Juga: Anies Baswedan Bersyukur Angka Positif Covid-19 Dibawah Standar WHO; Alhamdulilah Terkendali

Nah, itulah cara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam memangkas penyebaran dan penularan virus corona. (*)

#hadapicorona