"Memaksa orang untuk tetap di dalam rumah mungkin telah meningkatkan penularan Covid-19 di antara penghuni rumah yang sama, dan di antara pasien atau personel di dalam rumah sakit atau fasilitas geriatri yang sama," menurut keterangan yang tercantum.
Sebaliknya, mereka yang beraktivitas di luar rumah berpeluang besar membunuh Covid-19.
Dalam hal ini, para peneliti menilai mereka yang beraktivitas di luar rumah terpapar oleh sinar matahari.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Bukan Untuk Tingkatkan Percaya Diri, Deputi BNN: 'Itu Boleh'
Sebab meneutu penelitian mereka juga terpapar sinar matahari setidaknya selama 11-34 menit pada pagi hari atau tengah mampu meminimalisir penyebaran Covid-19 hingga 90 %.
Adapun pada bulan Desember hingga Maret, para peneliti menyimpulkan virus corona dapat hidup di permukaan hingga satu hari atau lebih.
"Data yang disajikan menunjukkan SARS-CoV-2 dinonaktifkan relatif lebih cepat (lebih cepat daripada influenza A) selama musim panas di banyak kota-kota padat di dunia, menunjukkan bahwa sinar matahari harusnya memiliki peran dalam mengurangi durasi pandemi coronavirus," ujar kesimpulan penelitian.