Find Us On Social Media :

Seorang Ibu Lahirkan Bayinya dalam Kondisi Koma Akibat Virus Corona, Sang Anak Tak Terinfeksi

Diana Paola Angola (kanan) menggendong bayi yang baru lahir untuk pertama kalinya, setelah ia pulih dari Covid-19, di Klinik Versalles, pada 23 Juni 2020 di Cali, Kolombia.

GridHEALTH.id - Seorang ibu hamil (36) yang merupakan pasien Covid-19 telah berjuang untuk hidupnya ketika dirinya melahirkan seorang bayi.

Berbeda dengan ibu hamil lainnya, saat hendak melahirkan, wanita bernama Diana Angola yang berada dalam kondisi koma karena infeksi virus corona yang membuat paru-parunya hampir tidak mampu mengatasinya.

Alhasil, dokter melakukan operasi caesar karena keadaan paru-parunya, sehingga seorang bayi berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Jefferson lahir lebih cepat, setidaknya 14 minggu sebelum waktunya.

Baca Juga: Takut Terinfeksi Virus Corona, Pilih Melahirkan di Rumah, Proses Persalinannya 15 Jam!

Seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam pengobatan internal di klinik Versalles di kota Cali di Filipina tenggara, Paula Velasquez mengatakan kepada AFP, bahwa kasus itu menimbulkan banyak kejutan.

"Kami tahu bahwa ada beberapa kasus yang dilaporkan bertahan dalam konteks yang sama parahnya dengan pasien kami," kata Velasquez.

Baca Juga: Melahirkan di Saat Pandemi Covid-19, Sangat Disarankan Melakukan Tes Virus Corona Lebih Dulu

Dilansir dari Straits Times, Angola sebelumnya dibawa ke rumah sakit pada 15 Mei dengan demam yang mengerikan.

Namun, tiga hari kemudian, wanita itu justru mengalami koma dan kondisinya terus seperti itu sampai operasi.

Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia

Dikarenakan kondisi kehamilannya, ia diharuskan tetap duduk dengan sudut 45 derajat, padahal mereka yang menderita pneumonia biasanya berbaring rata untuk membantu pernapasan mereka.

Meskipun Jefferson lahir prematur, beruntungnya bayi itu dilahirkan tanpa terinfeksi virus corona. 

Baca Juga: Seminggu usai Lahirkan Bayi Kembar, Ibu Muda Ini Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Satu Bayi Tewas dan Dokter Ikut Terpapar

Dalam hal ini dokter mengatakan bahwa bayi tersebut berjuang untuk bernafas, dan mereka harus menghidupkannya kembali.

"Kami harus melalui seluruh prosedur pasien kritis," kata dokter anak Edwin Olivo, yang merupakan salah satu spesialis yang terlibat dalam kelahiran.

Baca Juga: Ternyata Bukan Jabar, Jokowi Temukan Daerah Paling Siap New Normal di Jatim

Namun, ia menambahkan, meskipun bayi itu tetap berada di inkubator, ia dengan cepat mulai menambah berat badan dan bernafas lebih mudah.

"Manusia dapat bertahan hidup dari 24 minggu dengan berat badan yang baik, tetapi dengan banyak teknologi dan efek pada perkembangan neurologis dan paru-paru," kata Velasquez.

Baca Juga: Sempat Mendapat Penolakan, Ibu Positif Corona Ini Akhirnya Lahirkan Bayi Sehat Negatif Virus

Saat ini, Angola diketahui telah pulih dari virus corona, dia pun sangat ingin dipulangkan bersama dengan putranya.

"Sungguh emosional mengetahui bahwa kita berjuang, bahwa para dokter membantu kita bertahan hidup," katanya, suaranya lemah.

Dia mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia tertular virus itu. Bahkan keluarganya bersikeras bahwa Angola mematuhi dengan ketat penguncian yang pertama kali diberlakukan pada 25 Maret dan telah mereda baru-baru ini.

Baca Juga: Jumlah Kehamilan Melonjak Tajam di Jatim, Pemkot Surabaya Gandeng 5 Rumah Sakit Sekaligus untuk Hal Ini

Ketika mengetahui Angola telah pulih, saudara perempuannya, Angela, sudah bisa bernapas lega di koridor rumah sakit.

Pasalnya, rumah sakit membawa kembali kenangan yang menyakitkan, di mana dua tahun lalu ibunya dan saudara perempuan lainnya meninggal dalam perawatan intensif, tepat Angola dirawat selama beberapa minggu.

Baca Juga: Regulasi Persalinan Saat Pandemi Covid-19 Membuat Mona Ratuliu Gamang, Ternyata Seperti Ini

Angela pun mengingat teriakan saudara perempuannya, yang menyebutkan "Jangan biarkan mereka membuatku memakai ventilasi buatan, keluarkan aku dari sini, aku tidak mau mati," setelah dokter mengatakan kepadanya perawatan apa yang mereka usulkan.

Melihat kondisi Amerika Latin yang saat ini menjadi pusat pandemi virus corona, Angela ingin kasus saudara perempuan dan keponakannya menjadi pelajaran bagi orang lain.

Baca Juga: Ikan Kaya Gizi dan baik Untuk Otak, Tapi Ikan Seperti Ini Dilarang Dikonsumsi Ibu Hamil dan Anak-anak

"Ada banyak orang yang berkeliling tanpa masker, yang pergi ke pesta, karena mereka tidak mengenal siapa pun (dengan virus) mereka tidak menyadari betapa berbahayanya itu." kata dia.(*)