Find Us On Social Media :

'Bos' WHO Dikabarkan Tiba-tiba Minta Maaf Soal Covid-19, Ada Apa?

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Beberapa kasus bangkit lagi di beberapa negara ketika mereka membuka kembali ekonomi dan komunitas mereka," kata Ghebreyesus

"Banyak orang masih rentan. Virus ini memiliki banyak ruang untuk bergerak, dan gejalanya selalu bertambah dengan hal-hal yang di luar dugaan."

Sebelumnya, sejumlah negara mengalami serangan gelombang II Covid-19. Sebut saja Korea Selatan, China dan Amerika Serikat (AS).

 

Gelombang kedua di AS terjadi ketika negeri Presiden Donald Trump membuka kembali aktivitas bisnis dan melonggarkan pembatasan sosial.

Kasus baru melonjak dan mencapai rekor di beberapa negara bagian terutama di kawasan Selatan dan Barat, seperti Florida, Texas, California dan Arizona.

Tokoh kesehatan ternama AS, Dr Anthony Faucy bahkan memperingatkan angka kematian akan terus bertambah, terutama dari kasus anak muda menginfeksi kelompok lanjut usia (manula).

Baca Juga: Sindrom Mata Kering Jangan Dianggap Sepele, Bisa Menganggu Saraf di Otak Hingga Timbulkan Migrain

 

Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini

"Hal yang paling penting untuk mengintervensi rantai transmisi adalah bukan teknologi tinggi, tetapi kuncinya tracing dan karantina kontak. Tes, tes, isolasi dan karantina kasus,” kata Faucy.