Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Terbukti Disinfeksi dengan Sinar Ultraviolet Efisien Membunuh Lebih dari 99,9 Persen Virus Corona di Udara

Welch et al menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa far-UVC efisien menonaktifkan virus aerosol di udara. Gambar-gambar fluorescent ini menunjukkan sel-sel epitel yang terinfeksi H1N1; virus terpapar dalam bentuk aerosol di ruang iradiasi dengan dosis 0, 0,8, 1,3 atau 2,0 mJ / cm2 dari 222-nm jauh-UVC cahaya; sel yang terinfeksi fluoresce hijau.

GridHEALTH.id - Update Covid-19; Terbukti Disinfeksi dengan Sinar Ultraviolet Efisien Membunuh Lebih dari 99,9 Persen Virus Corona di Udara

Di awal kemunculan wabah virus corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat memaparkan jika lampu disinfeksi ultraviolet (UV) tidak dianjurkan untuk mensterilkan tangan atau area lain dari virus corona.

Hal itu dikarenakan, radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.

Baca Juga: WHO Mengatakan Virus Corona Covid-19 Melayang di Udara, Jaga Jarak 1 Meter Efektifkah?

Namun, baru-baru ini sebuah tim ilmuwan di Columbia University Irving Medical Center telah menunjukkan bahwa dosis rendah ultraviolet C 222-nm far dosis rendah (far-UVC) menonaktifkan 99,9% virus corona musiman aerosolized HCoV-229E dan HCoV-OC43.

Dikarenakan semua virus corona pada manusia memiliki ukuran genomik yang serupa, maka sinar UVC jauh diharapkan untuk menunjukkan efisiensi inaktivasi serupa terhadap SARS-CoV-2 dan virus corona manusia lainnya.

Baca Juga: 14 Fakta Covid-19 yang Jarang Diketahui, Baca Supaya Tidak Termakan Hoax dan Parno

Lampu UVC germicidal konvensional (panjang gelombang 254 nm) dapat digunakan untuk mendisinfeksi ruang kosong seperti ruang rumah sakit yang kosong atau mobil kereta bawah tanah yang kosong.

Namun, paparan langsung ke lampu UV konvensional ini tidak mungkin dilakukan di ruang publik yang ditempati, karena ini bisa membahayakan kesehatan.