Mungkin pasien yang tidak terdokumentasi tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala yang sangat ringan.
Meskipun menarik, para peneliti membuat banyak asumsi dalam model itu sehingga sulit untuk menilai keakuratan prediksi tersebut.
Sebuah penelitian yang mengamati wabah di Ningbo, China, menemukan bahwa orang tanpa gejala menyebarkan virus semudah orang yang memiliki gejala.
Jika setengah dari semua orang yang terinfeksi tanpa gejala pada suatu titik waktu, dan orang-orang itu dapat menularkan SARS-CoV-2 semudah pasien bergejala, aman untuk mengasumsikan persentase besar penyebaran berasal dari orang tanpa gejala.
Bahkan tanpa mengetahui angka pastinya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) percaya bahwa penularan dari orang tanpa gejala adalah kontributor utama penyebaran cepat SARS-CoV-2 di seluruh dunia.
Baca Juga: Dokter Reisa Brotoasmoro Jawab Kritik Soal Endorser di Media Sosial
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Apa yang bisa kita lakukan untuk membatasi penyebaran tanpa gejala?
Karena kapan saja, dimana saja virus (corona) dapat disebarkan oleh orang-orang tanpa gejala, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah pencegahan.
Tindakan jarak sosial dan penguncian berhasil, tetapi memiliki dampak ekonomi dan sosial yang besar.