GridHEALTH.id - Anak muda yang masih suka keluyuran, menolak tinggal di rumah diperingatkan, walau selama ini dianggap lebih tahan terhadap infeksi virus corona atau COVID-19, namun mereka menyimpan bahaya sendiri. Pada anak muda, infeksi ini bisa terjadi tanpa gejala.
"Bisa terkena dan tanpa gejala," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto, seperti dikutip dari Kompas.com (25/02/20)
Menurut Yuri, inilah yang menjadi salah faktor cepatnya penyebaran virus corona di Indonesia, karena orang yang sehat itu sebenarnya sudah terkena tapi tanpa gejala, tapi tidak melakukan isolasi diri.
"Masalah ini menjadi hal yang mendasar sehingga sebarannya semakin cepat," Yuri menekankan.
Apabila ini anak muda yang kelihatannya "sehat" itu menularkan ke keluarga yang usianya lebih tua dan rawan, ini akan menjadi permasalahan yang serius buat keluarganya, dan mungkin lingkungannya, seperti tetangga yang sering berinteraksi.
Oleh sebab itu, Yuri, mengingatkan, meskipun masih merasa muda dan kuat, tetap harus memerhatikan bahwa diri sendiri bisa menjadi sumber penyebaran virus corona di dalam keluarga.
Baca Juga: Diare , Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai
"Patuhi betul untuk kemudian semaksimal mungkin tidak keluar dari rumah. Ini yang menjadi penting terkait pencegahan," tekan Yuri.
Yang disebut milenial (dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X).
Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.
Source | : | Kompas.com,New York Post,Centers for Disease Control and Prevention,New England Journal of Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar