GridHEALTH.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara berkala selalu membuat laporan yang menyoroti penanganan wabah Covid-19 di setiap negara. Salah satunya, kapasitas tes virus corona di Indonesia juga disorot oleh badan ini.
Dalam laporan terbaru yang disampaikan WHO (01/07/20) terkait situasi Covid-19 di Indonesia, mereka menyatakan hanya Provinsi DKI Jakarta satu-satunya wilayah di Pulau Jawa yang memiliki pengujian Covid-19 di atas standar minimum satu per seribu orang.
Dalam laporan tersebut, mereka mengatakan Jakarta telah mampu menggelar tes minimum di atas satu per seribu orang.
Bahkan pada pekan ketiga Juni, jumlah tes di Ibu Kota berada di angka 2 per seribu penduduk. Sedangkan angka rasio positif corona di Jakarta hingga minggu ketiga bulan lalu hanya sedikit di atas ambang batas yang ditetapkan WHO yakni 5%.
“Persentase sampel positif hanya dapat ditafsirkan dengan pengawasan dan pengujian kasus yang dicurigai sesuai urutan 1 per 1.000 penduduk per minggu,” sebagaimana dikutip dari laporan WHO, Jumat (03/07/20).
Sebagai perbandingan, lima provinsi lain di Jawa hanya memiliki rasio tes di bawah 0,5 per 1.000 penduduk tiap pekannya.
Baca Juga: Masih Tanda Tanya Bagaimana Orang Tanpa Gejala Bisa Menyebarkan Virus, Ini Penjelasan Ahli
Baca Juga: Vaksin Virus Corona Produksi Indonesia, Harga Dibawah 100 Ribu Rupiah
Di Jawa Timur, meski positivity rate berkisar antara 25% hingga 35% selama Juni, namun angka tersebut didapatkan dari jumlah tes yang rendah.
Secara umum WHO menyampaikan bahwa risiko penularan corona di Indonesia tinggi karena pergerakan masyarakat antar kabupaten dan provinsi tetap tinggi.
Selain itu penambahan kasus Covid-19 telah menembus angka di atas seribu orang per hari sejak 9 Juni lalu.
“Tingkat relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga berbeda-beda di setiap provinsi,” demikian tulis laporan WHO.
Baca Juga: Orang Dewasa Makan Hati Ayam, Amankah Bagi Kesehatan Tubuh?
Baca Juga: Studi: Tidur Bareng Pasangan Bisa Bikin Lebih Nyenyak dan Pulas
Hingga hari Senin (29/06/20) jumlah uji spesimen di DKI Jakarta mencapai 21.406 per sejuta penduduk. Angka ini jauh di atas Jatim yang hanya mampu menggelar uji 1.428 sampel per sejuta populasi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona