Risiko-risiko itu membuat produk "Shut Out" ini dilarang di seluruh Asia, seperti dikutip dari Hong Kong Free Press.
Selain itu, produk tersebut juga telah dilarang oleh eBay dan oleh beberapa pemerintah berwenang di wilayah AS, sementara pihak berwenang Vietnam dan Thailand disebutkan telah menyita produk tersebut.
Meskipun demikian, kalung yang disebut-sebut dari Jepang ini masih dapat dijumpai di sejumlah e-commerce di Indonesia. Produk ini dijual bervariasi antara Rp 50.000 hingga Rp 180.000.
Berbeda dari kalung "Shut Out", Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Fadjry Djufry mengatakan, kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus.
Kalung antivirus corona buatan Kementan ini diklaim mampu membunuh virus yang telah menjangkit sekitar 10,9 juta orang per hari ini di seluruh dunia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, pihaknya telah meracik ramuan antivirus dengan menggunakan bahan baku dalam negeri, salah satunya pohon eucalyptus atau pohon yang biasa dijadikian minyak kayu putih.
Baca Juga: WHO: Cuma Jakarta yang Penuhi Standar Minimum Tes Corona di Jawa
Baca Juga: Masih Tanda Tanya Bagaimana Orang Tanpa Gejala Bisa Menyebarkan Virus, Ini Penjelasan Ahli
"Ini antivirus hasil Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian), eucalyptus, pohon kayu putih.
Dari 700 jenis, satu yang bisa mematikan corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” ujarnya di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (03/07/20).