Find Us On Social Media :

Respons Tak Biasa Risma Saat Surabaya Disebut Sebagai Zona Hitam dan Wuhannya Indonesia

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menangis saat terima bantuan penanganan Covid-19 dari BIN.

Menanggapi hal itu, Risma mengaku tidak terlalu mempedulikannya.

"Terserah mau dibilang apa, mau dibilang Wuhan, mau dibilang apa lah. Saya gak ngurus itu," kata Risma dalam acara Rosi Kompas TV, Kamis (2/7/2020).

Risma mengakui, Wuhan sebelum terkena penyakit juga bagus.

"Artinya saya tidak mengurusi Surabaya sebagai Wuhan atau sebagai zona hitam, pekat atau gelap atau gak kelihatan yang saya urusi pasien dan warga saya," katanya.

Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Kalung dari Kementan dan Shut Out dari Jepang

Menurut Risma, lebih penting dari urusan itu adalah keselamatan warganya.

"Bagi saya keselamatan warga saya itu nomor satu. Jangankan risikonya kena saya itu saya terima. Bagi saya warga saya dan pasien lah yang saya tangani.

Mau dikatakan Surabaya seperti apa, monggo. Saya juga gak pernah nyebut Surabaya seperti apa. Yang paling penting saya tangani pasien dan warga saya. Supaya tidak ada yang jadi korban.

Iya kalau saya terlambat, kalau kemudian ada yang meninggal, dia menjadi anak yatim. Kan berat saya Saya mending konsentrasi di sini. Kan jadi energi kami habis untuk melakukan itu. Padahal pasien-pasien ini butuh pertolongan," tegasnya.

Baca Juga: Setelah Uji Klinis Aman, Vaksin Virus Corona Mulai Disuntikkan ke Tentara