Find Us On Social Media :

Respons Tak Biasa Risma Saat Surabaya Disebut Sebagai Zona Hitam dan Wuhannya Indonesia

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menangis saat terima bantuan penanganan Covid-19 dari BIN.

Saat disinggung terkait hasil penelitian FKM unair yang menjadi rujukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa tingkat kepatuhan warga Surabaya Raya pada protokol pencegahan Covid-19 rendah, Risma langsung menampiknya.

"Mohon maaf mbak, coba dicek lagi, penelitian itu untuk mana? Bukan untuk Surabaya.

Itu sudah dibantah oleh Persakmi bahwa itu bukan untuk Surabaya Raya," kata Risma.

Risma kembali mempertanyakan penelitian yang dipakai rujukan Gubernur Jatim saat melaporkan ke Presiden Jokowi ketika kunjungan kerja di Surabaya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Sudah Sampai Bali, Seorang Dirut Rumah Sakit Meregang Nyawa

"Sebetulnya penelitian itu, dimana dan kapan dan untuk di mana. Saya kira kita tidak perlu ngomong itu. Menurut saya itu pelanggaran besar. Kita tidak bisa asal mengambil saja," katanya.

Namun saat ditanya apakah warga Surabaya termasuk bandel? Risma dengan tegas meminta melihatnya sendiri.

"Warga surabaya bandel? saya tidak perlu sampaikan itu. Silakan dilihat sendiri. Saya tidak bela ini warga saya, dicek di Surabaya kondisinya seperti apa. Silakan dikomentari. Supaya tidak fitnah," tukasnya.

Baca Juga: Beda Pendapat dengan WHO, 239 Ilmuwan Yakin Virus Corona Menyebar di Udara