Memang ada pilihan transportasi lain, seperti perahu. Tapi hal itu juga memiliki risko yang sangat besar karena gelombang laut disana bisa saja menyapu perahu kecil yang ia tumpangi.
"Situasi dan kondisi tidak bisa dikompromi. Mau tidak mau harus dijalani. Jalan kaki melewati tebing pasti sakit. Begitu pula naik kapal motor lewat laut, pasti mabuk. Semuanya saya nikmati," ujar Maria.
Ia bahkan menyebut semua itu sebagai tantangan bukan beban. Maria mengatakan tidak pernah putus asa melayani masyarakat.
Cuaca buruk pun tidak menjadi halangan untuk melayani pasien yang butuh bantuan tenaga medis.
Baca Juga: Sempat Kukuh, Kini WHO Akui 'Transmisi Udara' Covid-19 Tidak Dapat Dikesampingkan