Find Us On Social Media :

Pecah Rekor Positif Covid-19 Tambah 2.657 Kasus, Ahli Sebutkan Faktor Penyebab Penambahan Kasus Baru di Indonesia

Penyebab Indonesia alami penambahan kasus baru Covid-19

GridHEALTH.id -  Sore ini, Kamis (9/7/2020), Indonesia dihebohkan dengan rekor baru kasus positif Covid-19 mencapai 2.657 kasus.

Rekok baru ini tercata sebagai rekor tertinggi pelaporan kasus Covid-19 sejak kemunculan virus corona di Tanah Air, yaitu 2 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jateng Melonjak Lebih dari 3 Ribu, Akankah Susul Jatim Jadi Peringkat 1 Kasus Corona di Indonesia?

Melihat hal ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 70.736 kasus.

Penambahan 2.657 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 23.832 spesimen terhadap 12.554 orang dalam sehari.

Baca Juga: Rentan Terpapar Covid-19, Tenaga Medis Wajib Berkumur 4 Kali Sehari, Adakah Efek Samping bagi Kesehatan Mulut?

Terlepas dari itu, Tonang Dwi Ardyanto yang merupakan epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS menjabarkan 4 penyebab dari tingginya penambahan kasus baru tersebut.

1. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah berpengaruh besar dalam menentukan perjalanan kasus pandemi virus corona ini.

Belakangan ini diterapkan kebijakan pelonggaran aktivitas publik setelah semula beberapa daerah sempat menerapkan PSBB yang ketat.

Sayangnya, pelonggaran aktivitas publik ini juga berdampak pada penambahan jumlah kasus infeksi virus corona.

Namun, pembatasan dan pelonggaran adalah pilihan yang sama-sama sulit saat ini.

Baca Juga: Tagihan Listrik Tembus Rp 10 Juta, Chef Arnold Naik Pitam hingga Langsung Didatangi Petugas PLN

2. Tracing secara masif

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, pemberlakuan tracing contact yang semakin masif itu, menurut dia, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Kita bisa melihat bahwa memang secara keseluruhan kita masih mengalami peningkatan kasus Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (10/6/2020).

"Akan tetapi, kalau kita lihat penambahan kasus positif ini karena tracing agresif dilakukan. Sehingga, sebagian besar penambahan kasus ini (berasal) dari spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan," lanjut dia.

3. Tes Covid-19 agresif

Lonjakan penambahan jumlah kasus baru Covid-19 juga bisa disebabkan oleh pelaksanaan tes virus corona yang agresif.

Saat pemeriksaan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) meningkat, maka pelacakan kasus pun bisa semakin meluas.

Makanya enggak heran jika makin banyak yang terdeteksi telah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: PDP Covid-19 di Demak Tewas Usai Nekat Lompat Lantai 3 Rumah Sakit, Diduga Depresi dan Rindu Keluarga

Menurut Tonang, jika jumlah pemeriksaan meningkat dan diiringi dengan jumlah positif juga meningkat, maka sebenarnya masih banyak kasus positif yang selama ini belum terdeteksi.

Maka dari itu, yang diharapkan adalah tes Covid-19 bisa semakin meningkat, tapi jumlah kasus positif yang ditemukan semakin menurun.

Saat ini, angka positivitas masih berkisar pada 11,14% dan diharapkan bisa semakin turun di bawah 5%.

4. Masih banyak masyarakat yang mengabaikan

Penyebab lainnya dari peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia ialah ada banyak orang yang masih cuek atau abai.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Berulah, Kasus Covid-19 Tembus 3 Juta Tapi Ngotot Sekolah Wajib Buka Bulan Depan

Selain pemerintah, masyarakat seperti kita ini juga berperan besar dalam laju penambahan kasus virus corona.

Jika setiap orang bisa disiplin untuk sebisa mungkin tetap di rumah aja dan kalau terpaksa keluar mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka tentunya potensi penularan lebih bisa dikurangi.

Baca Juga: Zona Hijau Belum Tentu Aman dari Covid-19, Ahli Epidemilogi; Bisa Jadi Imported Case

Melihat beberapa penyebab tersebut, diharapakan masyarakat benar-benar rajin mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. (*)

#berantasstunting #hadapicorona