IUD juga tidak mengganggu kesuburan rahim karena datang bulan akan tetap teratur. Jika pengguna ingin punya anak, mereka cukup melepaskan IUD.
Keuntungan lain yang dapat dirasakan pengguna IUD adalah tidak ada efek samping hormonal, tidak mengganggu laktasi atau menyusui, tidak berinteraksi dengan obat-obatan, dapat dipasangkan kembali setelah melahirkan atau keguguran, dan kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut atau dibuka.
Sementara itu, efek sampingnya setelah pemakaian IUD adalah perubahan siklus haid, haid yang lebih lama dan banyak, lebih sakit pada saat haid, tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS, dan tidak dapat mencegah kehamilan ektopik.
Secara umum, kebanyakan wanita boleh menggunakan IUD meskipun perokok berat, menyusui, gemuk atau kurus, mengidap diabetes, menderita penyakit liver, epilepsi, TBC (Bukan kandungan), varises, hipertensi, dan pascaoperasi seperti apendik, hamil di luar kandungan.
Meskipun demikian, tidak semua wanita dapat menggunakan ini. Ada beberapa kriteria wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan IUD.
Baca Juga: Sering Buang Gas, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Perut Kembung
Baca Juga: Gemuk Pemicu Psoriasis, Turun Berat Badan Akan Perbaiki Kualitas Hidup
Antara lain wanita yang mempunyai infeksi pelvis, wanita yang sedang menderita penyakit hubungan seksual (PHS, AIDS, Gonore, Klamidia), wanita dengan banyak partner, wanita yang menderita kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya seperti ovarium dan endometrium, dan wanita yang menderita penyakit trofoblast seperti mola dan karsinoma. (*)
#berantasstunting #hadapicorona