Find Us On Social Media :

Karena Kelebihan Berat Badan, Jenazah Pasien Covid-19 Ini Dimakamkan Menggunakan Ekskavator

Ilustrasi - Karena berat badan, pasien Covid-19 dikubur menggunakan alat berat.

GridHEALTH.id - Di balik cerita sedih tentang pemakaman korban Covid-19, ternyata ada cerita unik prosesi penguburan jenazah di hampir di seluruh dunia. Kali ini pemakaman jenazah Covid-19 di India yang mendapatkan kecaman dari publik.

Bagaimana tidak, dengan dalih berat badan, jenazah pasien Covid-19 di wilayah Tirupati, Andra Pradesh (AP) harus dimakamkan menggunakan ekskavator.

Dilansir dari Times of India, mantan menteri di India Nara Lokesh pun mengaku terkejut dengan insiden tersebut.

Bahkan ia mengunggah video yang memperlihatkan kejadian tidak manusiawi ini di akun media sosial pribadinya, Senin (6/7/2020)

Lokesh menyoroti kejadian tersebut dan mengkritik pemerintah.

Baca Juga: Mulai Salat hingga Pembagian Daging Kurban, Ini Tips Aman Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi

Baca Juga: Demi Bisa Mengazani Buah Hatinya yang Baru Lahir, Pasien Covid-19 Sumenep Kabur dari Rumah Sakit ke Puskemas

Dalam pernyataan tertulis, ia menyebutkan bahwa pemakaman dengan cara tersebut dinilai tidak menghormati pasien yang meninggal.

Ia juga menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bisa saja menambah luka pada keluarga pasien yang berduka.

''Contoh lain yang mengejutkan tentang bagaimana mayat seorang pasien Covid-19 dirawat di AP. Pihak berwenang di Tirupati terlihat menggunakan penggerak tanah untuk membuang mayat di lubang. Apakah pemerintah punya nyali untuk menampilkan video ini kepada orang-orang yang dikasihi? Tidak bisakah mereka menghormati orang mati?," tulis Lokesh.

Baca Juga: Kasus positif Covid-19 kembali Melonjak Tinggi, Ahli Epidemiologi; Indonesia Belum Mencapai Puncak Gelombang Pertama

Namun, komisioner kota Tirupati, PS Girisha, IAS, menolak pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa kritik itu tidak pantas dilontarkan.

Berbicara kepada TOI, komisaris kota Tirupati menyatakan setelah seorang pasien lansia meninggal karena Covid-19, tubuhnya akan langsung dibawa ke krematorium Govinda Dhamam untuk dikremasi.

Tetapi karena almarhum kelebihan berat badan, tubuhnya tidak masuk ke tungku gas. Setelah usaha yang sia-sia tersebut, jenazah pasien kembali dibawa ke SVIMS.

Baca Juga: Anies Baswedan Beberkan Fakta Dibalik Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Sepekan: 'Bukan Kita Pasif'

 

Menurut Girisha, petugas yang tidak dapat menurunkan jasadnya diminta oleh anggota keluarga untuk memindahkannya ke tempat pemakaman Harischandra setempat.

Atas saran anggota keluarga, staf kota mengikat tali di sebuah ekskavator untuk memindahkan mayat dari ambulans ke dalam liang lahat.

Baca Juga: Pasang IUD Paling Nyaman Ternyata di Saat Haid, Ini Alasannya

Menunjukkan bahwa sesuai protokol Covid-19, penguburan yang dalam adalah suatu keharusan bagi Covid yang telah meninggal.

''Lubang 14 kaki harus digali, itulah sebabnya sebuah ekskavator diikat. Almarhum beratnya hampir 180 kg dan anggota keluarga yang melihat staf kota tidak dapat mengangkat mayat dan memindahkannya ke dalam lubang, menyarankan mereka untuk memindahkan jenazah ke dalam lubang dan menyelesaikan formalitas penguburan menggunakan ekskavator," tutur Girisha.

"Setelah persetujuan mereka, para staf mengambil bantuan ekskavator untuk menguburkan Covid-19 yang meninggal dan menyelesaikan ritual terakhirnya, "lanjutnya.

Baca Juga: Sebut Pria Indonesia Lemah, Nikita Mirzani Rilis Obat Kuat yang Diklaim Aman:

Girisha menepis kritik yang dilancarkan pada pihaknya dengan mengatakan bahwa ujaran tersebut tidak beralasan.

Ia menolak pemerintah AP disebut tidak menghormati orang yang meninggal dan bahwa otoritas Tirupati membuang mayat.

Girisha menunjukkan bahwa 16 pasien positif Covid-19 yang meninggal akan diberi ritual perpisahan terakhir dengan keluarga di krematorium Ghovinda Dhamam sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Beda dari Pemerintah, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Minta Rapid Test Dihentikan

"Untuk apa kami membeda-bedakan orang. pada kasus ini juga kami pertamanya membawa tubuh jenazah ke Govinda Dhamam," papar Girisha

"Tapi karena almarhum kelebihan berat badan dan tubuhnya tidak muat masuk ke tungku gas, staf kota melaksanakan ritual terakhir dengan mengikat jenazah ke ekskavator setelah mendapat izin dari pihak keluarga dan hanya setelah mereka kehabisan pilihan lain," tandasnya.(*)

Baca Juga: Solo Zona Hitam Virus Corona, 25 Calon Dokter Spesialis Isolasi Diri

 #berantasstunting #hadapicorona