Find Us On Social Media :

Mengapa Virus Corona Menyebar Sangat Cepat? Begini Penjelasan Ilmiah Sederhananya yang Mudah Dipahami

Virus corona dapat menular melalui transmisi udara

GridHEALTH.id - Mengapa Virus Corona Menyebar dengan Sangat Cepat? Begini Penjelasan Ilmiah Sederhananya yang Mudah Dipahami

Baca Juga: Droplet, Aerosol, Airborne yang Jadi Penularan Virus Corona, Apa Perbedaanya?

Usai virus corona pertama kali ditemukan di China dan mulai menyebar ke berbagai negara sehingga ditetapkan sebagai pandemi, kini wabah penyakit itu telah menginfeksi lebih dari 13 juta orang di dunia.

Meskipun berbagai negara telah melakukan upaya demi menekan angka penyebaran Covid-19, namun hingga saat ini tak sedikit negara yang justru melaporkan terjadinya peningkatan kasus virus corona di negaranya.

Baca Juga: Droplet, Aerosol, Airborne yang Jadi Penularan Virus Corona, Apa Perbedaanya?

Padahal, masyarakat dunia telah mengindahkan imbauan dan peraturan dalam beraktivitas sehari-hari, misalnya memakai masker, menerapkan jarak fisik, serta mencuci tangan.

Namun, mengapa virus menyebar begitu cepat?

Dikutip dari USA Today, penyebaran virus corona yang begitu cepat berujung pada angka reproduksi dasar, atau berapa banyak orang baru tertular virus dari satu orang yang terinfeksi.

Faktor kunci dalam mempelajari penyebaran penyakit adalah menentukan jumlah rata-rata orang baru yang akan terinfeksi oleh setiap orang dengan virus. Ini disebut R0, atau angka reproduksi dasar.

Ada banyak variabel yang dapat masuk ke dalam penghitungan R0, tetapi pada tingkat paling dasar melibatkan tiga angka.

Baca Juga: Begini Langkah Pencegahan Penularan Virus Corona yang Melayang di Udara, Tak Cukup Pakai Masker dan Cuci Tangan

Baca Juga: Update Covid-19; Pertama di Dunia, Universitas Rusia Berhasil Menyelesaikan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Pertama, diperkirakan jumlah orang yang dihubungi setiap orang yang terinfeksi. Dalam contoh hipotetis ini, katakanlah setiap orang yang terinfeksi bersentuhan dengan tiga orang yang rentan terhadap virus.

Jumlah kontak kemudian dikalikan dengan persen kemungkinan salah satu kontak tersebut telah terinfeksi. Dalam hipotesis ini, katakanlah peluangnya adalah 33%.

Baca Juga: Beraktivitas di Tengah Pandemi Berisiko Tertular Corona, Ini Peringkatnya dari Membuka Surat hingga Pergi ke Bar

Angka itu kemudian dikalikan dengan lamanya waktu orang dapat tertular penyakit dari orang yang terinfeksi.

Jadi, jika seseorang dengan virus hipotetis ini melakukan kontak dengan tiga orang per hari, dan ada kemungkinan 1 dalam 3 infeksi untuk setiap kontak, dan orang yang terinfeksi itu menular selama tiga hari, R0 akan menjadi tiga.

Dengan demikian, jika R0 virus adalah tiga, seperti dalam contoh di atas, maka sekitar tiga orang baru akan tertular penyakit dari setiap orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Masker Senyum Indonesia Jadi Perbincangan di Luar Negeri, Efektifkah Mencegah Penularan Virus Corona?

Baca Juga: Kali Ini WHO Geram Kepada Masyarakat Dunia, Pandemi Jadi Lebih Buruk Jika Hal Ini Selalu Disepelekan!

Sekali lagi, ada banyak variabel lain yang dapat ditambahkan oleh ahli epidemiologi ke dalam persamaan ini, sedangkan yang dipaparkan hanya dasar-dasarnya.

R0 dari virus corona biasanya diperkirakan antara dua dan tiga. Ini berarti bahwa jika satu orang tertular virus, gelombang infeksi berikutnya - dengan asumsi tidak ada intervensi - akan dua atau tiga kali lebih besar.

Itu sebabnya jumlah orang yang terpengaruh meningkat dengan cepat setelah kasus pertama di suatu daerah.

Baca Juga: Parno Akan Adanya Penularan Virus Corona? Ini Bedanya Sakit Kepala Migrain dengan Covid-19

Namun, para peneliti tidak tahu persis apa R0 itu pasti karena tidak ada yang memiliki data lengkap tentang siapa yang telah terinfeksi.

Sebagian besar peta virus corona yang mungkin pernah dilihat, juga bagan garis di atas, menunjukkan jumlah Covid-19 yang dilaporkan.

Tetapi banyak orang yang memiliki Covid-19 dan tidak ada yang tahu berapa banyak jumlahnya.

Baca Juga: Jadi Kategori Penyumbang Tertinggi, Ini Saran Dokter Mencegah Penularan Virus Corona dari OTG

Baca Juga: Tak Ditemukan di Indonesia, Kementerian Kesehatan Minta Masyarakat Waspadai Virus Flu Babi Baru

Covid-19 dapat memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali, dan beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka bahkan memiliki penyakit ini.

Namun, seseorang yang terkena Covid-19 dari seseorang yang memiliki sedikit atau tanpa gejala mungkin masih memiliki gejala serius.

Baca Juga: Update Covid-19; Penularan Virus Corona Bisa Melalui Makanan, Ini Faktanya

Ini berarti bahwa untuk menghitung R0 dan variabel lainnya, peneliti perlu membuat asumsi tentang jumlah orang yang terinfeksi dan data yang hilang lainnya. Akibatnya, perkiraan statistik dari berbagai studi dapat bervariasi.

Inilah sebabnya mengapa sementara kita tahu bahwa jumlah dasar virus corona mungkin antara dua dan tiga, jumlah pastinya masih belum pasti.

Baca Juga: 5 Fakta Penularan Covid-19 Pada Bayi dan Balita, Menurut Para Ahli

Ketidakpastian jumlah orang yang memiliki virus juga bisa menjadi penyebab, jika suatu daerah dengan 10 kasus yang dilaporkan dapat dengan mudah memiliki 100 kasus, dengan 90 tidak dilaporkan. Dan karena pertumbuhan eksponensial dari jumlah orang dengan virus corona, 100 kasus itu bisa menjadi 1.000 dalam seminggu.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona