Find Us On Social Media :

3.000 Tenaga Medis Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi Covid-19

Para dokter dan tenaga medis tertidur kelelahan di sembarang tempat di sebuah rumah sakit, saat pandemi Covid-19

GridHEALTH.id3.000 Tenaga Medis Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi Covid-19

Korban pandemi Covid-19 yang terinfeksi virus corona tidak saja dari kalangan masyarakat. 3.000 tenaga medis meninggal dunia karena virus ini.

Baca Juga: CDC Terbitkan Panduan Terbaru saat Beraktivitas di Tempat Gym Agar Terlindung dari Infeksi Corona

Melihat kenyataan itu, masih ada yang berani mengatakan jika kondisi pandemi Covid-19 adalah rekayasa para tenaga medis? Juga menguntungkan tenaga medis?

Seperti yang kita tahu, selama pandemi virus corona (Covid-19) tenaga medis menjadi garda terdepan untuk melawannya.

Walau mereka memakai baju khusus dan rajin mencuci tangan, belum tentu membuat mereka terhindar dari infeksi Covid-19.

Baca Juga: Dampak Pengganian Istilah New Normal yang Salah, Ini Kata Ahli Epidemiologi

Justru mereka menjadi orang yang paling mungkin terinfeksi.

Tak heran banyak orang yang memerhatikan kondisi para petugas medis.

Seperti selompok pemerhati hak asasi manusia di dunia ini.

Melansir Al Jazeera pada (13/7/2020), disebutkan sejak pandemi corona, lebih dari 3.000 tenaga kesehatan diketahui meninggal karena virus corona SARS-CoV-2 di seluruh dunia. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Kembali Melonjak Tajam, Anggota DPRD; 'Bukti Anies Terlalu Banyak Cengengesan'

Baca Juga: Kepala Bappeda Jatim Meninggal Dunia, Khofifah Kehilangan ASN Terbaik Pemprov Jatim

Keterangan tersebut disampaikan oleh Amnesty International, bersamaan dengan peningkatan perhatiannya akan lingkungan kerja yang tidak aman, jam bekerja yang panjang, hingga kekerasan yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di beberapa negara di belahan dunia.

 

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Senin (13/7/2020), organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Inggris ini mengatakan, Rusia mencatatkan jumlah tertinggi kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19, yaitu sebanyak 545 orang.

Setelah Rusia, jumlah kematian tenaga kesehatan tertinggi dicatatkan oleh Inggris, yaitu sebanyak 540 orang, termasuk 262 pekerja layanan sosial.

Kemudian, Amerika Serikat (AS) juga mencatatkan jumlah kematian tenaga kesehatan yang tinggi, yaitu 507 orang. 

Baca Juga: Waspada, Ilmuwan Peringatkan Covid-19 Bisa Mematikan Pada Penderita HIV, TB dan Malaria, Negara Miskin Terancam Kehilangan Generasi Penerus

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara, Dokter Reisa Berikan 5 Langkah Mencegah Virus Corona di Ruangan Ber-AC

Amnesty menyebut bahwa jumlah kematian global secara total  kemungkinan jauh lebih tinggi, terutama dengan adanya kasus-kasus yang tidak dikonfirmasi.

"Dengan pandemi Covid-19 yang masih terus melaju di dunia, kami mendesak pemerintah-pemerintah negara di dunia untuk mulai memperhatikan dengan serius para pekerja utama dan tenaga kesehatan ini," kata Peneliti Amnesty dan Penasihat di bidang Ekonomi, Sosial, dan hak asasi budaya, Sanhita Ambast sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Adapun Brasil, negara kedua dengan jumlah kasus tertinggi Covid-19 secara global dan kasus kematian setelah AS, telah melaporkan 351 kematian tenaga kesehatannya.

Baca Juga: Studi: Kekebalan Tubuh Penyintas Covid-19 Ternyata Cuma 3 Bulan

Baca Juga: Lagi-lagi Risma, Walikota Surabaya Resmi Berlakukan Jam Malam, Sangsi Bagi yang Melanggar Memberi Makan Orang Gangguan Jiwa

Sementara itu, Meksiko, negara yang disebut sebagai hotspot lainnya di Amerika Latin, mencatatkan kematian 248 tenaga kesehatannya.

Amnesty mengatakan bahwa terdapat kekurangan alat pelindung diri (APD) di hampir seluruh negara yang disurvei, yaitu 63 negara.

Kondisi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, laporan tentang kasus kematian tenaga kesehatan juga muncul dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Masih Masuk Zona Oranye, Ibu-ibu Wali Murid di Pamekasan Protes Ingin Sekolah Tatap Muka; Kami Takut Anak Kami Bodoh

Baca Juga: Update Covid-19; Untuk Pertama Kalinya Jepang Temukan Antibodi Penetralisasi Virus Corona

Melansir Harian Kompas, (13/7/2020), menurut data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter yang meninggal karena Covid-19, baik dengan status sudah keluar hasil tes maupun dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) telah mencapai 61 orang hingga Minggu (12/7/2020).

Sementar itu, menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, jumlah perawat yang meninggal dunia dan diduga karena Covid-19 telah mencapai 39 orang.

Sebagian besar perawat yang meninggal tersebut berstatus PDP.

"Masih ada perawat lain yang meninggal, tetapi masih diinvestigasi apakah akibat Covid-19 atau tidak," katanya.(*)

Baca Juga: Sempat Meleset, Akankah Prediksi Presiden Jokowi Prihal Puncak Covid-19 Agustus-September Tepat?

#berantasstunting

#HadapiCorona 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3.000 Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19, Ini Negara Terbanyak"