Find Us On Social Media :

Sakit Kepala Vs Migrain: Beda Jenis Beda Pula Penyebabnya, Cari Tahu Disini!

Sakit Kepala Saat Puasa: Kenali 4 Penyebabnya Agar Jangan Sampai Terjadi

GridHEALTH.id - Sakit kepala dan migrain merupakan keluhan nyeri yang umum dialami hampir setiap orang, tanpa mengenal batasan usia maupun jenis kelamin.

Sakit kepala tegang dan nyeri migrain cenderung bersifat ringan, sedang, atau parah. Rasa sakit untuk setiap jenis sakit kepala mungkin terletak di satu sisi kepala atau di kedua sisi kepala.

Beberapa orang mengalami sakit kepala sesekali yang sembuh dengan cepat sementara yang lain melemahkan.

Baca Juga: Parno Akan Adanya Penularan Virus Corona? Ini Bedanya Sakit Kepala Migrain dengan Covid-19

Namun, sakit kepala cenderung tidak mengancam jiwa, mereka mungkin berhubungan dengan gejala yang dapat meniru stroke.

Banyak pasien menyamakan sakit kepala parah dengan migrain, padahal kedua rasa sakit di kepala ini berbeda. 

Lantas, apa yang menjadi perbedaan antara sakit kepala tegang dan migrain?

Baca Juga: Tak Perlu Batal Puasa, Ini Cara Mudah Hilangkan Sakit Kepala Saat Puasa

Dikutip dari Medilineplus, jenis sakit kepala primer yang paling umum dialami kebanyakan orang adalah sakit kepala tegang.

Sakit kepala didefinisikan sebagai nyeri yang timbul dari kepala atau leher bagian atas tubuh. Rasa sakit berasal dari jaringan dan struktur yang mengelilingi tengkorak atau otak karena otak itu sendiri tidak memiliki saraf yang menimbulkan sensasi rasa sakit atau nyeri.

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala

Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di bahu, leher, kulit kepala, dan rahang. Sakit kepala tegang sering berhubungan dengan stres, depresi atau kecemasan.

Seseorang akan lebih mengalami sakit kepala tegang jika bekerja terlalu banyak, tidak cukup tidur, tidak makan, atau mengonsumsi alkohol.

Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Akibat Ruangan ber AC, Apalagi Saat Pandemi Seperti Sekarang

Sakit kepala tegang lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 20 orang di negara maju menderita sakit kepala tegang setiap harinya.

Adapun jenis sakit kepala sekunder yang juga umum terjadi, yakni migrain.

Sakit kepala migrain memengaruhi anak-anak dan juga orang dewasa. Sebelum pubertas, anak laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh sakit kepala migrain, tetapi setelah pubertas, lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang terkena.

Baca Juga: Hindari Makanan Pemicu Migrain Saat Sahur dan Buka Agar Puasa Lancar

Dikutip dari National Health Service, ada tiga jenis migrain, di antaranya:

- Migrain dengan aura, di mana ada tanda-tanda peringatan khusus tepat sebelum migrain dimulai, seperti melihat lampu berkedip.

- Migrain tanpa aura, jenis yang paling umum, di mana migrain terjadi tanpa tanda-tanda peringatan khusus. 

Baca Juga: Tak Perlu Obat Penghilang Sakit, Ini Cara Usir Sakit Kepala dalam 5 Menit!

- Migrain aura tanpa sakit kepala, juga dikenal sebagai silent migraine, di mana aura atau gejala migrain lainnya dialami, tetapi sakit kepala tidak berkembang.

Perbedaan antara rasa sakit migrain dan sakit kepala adalah bahwa rasa sakit migrain memiliki kualitas yang berdenyut, dan banyak orang melaporkan bahkan sedikit aktivitas fisik dapat memperburuk rasa sakit mereka.

Sebaliknya, rasa sakit yang terkait dengan sakit kepala tipe tegang cenderung lebih kronis dan stabil. Banyak orang dengan sakit kepala tegang menggambarkan sesak atau tekanan seperti pita.

Baca Juga: Studi : Makanan Pedas Bisa Hilangkan Sakit Kepala, Ini Penjelasannya

Beda jenis, beda pula penyebabnya. Ya, ada perbedaan penyebab antara sakit kepala dengan migrain.

Dikutip dari Medicinenet, dokter percaya penyebab migrain terkait dengan perubahan aliran darah di area otak tertentu, dengan perubahan selanjutnya pada pembuluh darah di wilayah itu.

Reaksi kimia dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada pembuluh darah (diduga berkontribusi terhadap kualitas "sakit kepala" migrain yang khas).

Baca Juga: Sakit Kepala dan Nyeri Perut Tak Kunjung Sembuh, Contoh Tanda Kelainan atau Masalah Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Sedangkan penyebab spesifik dari sakit kepala tipe tegang tidak diketahui. Dokter percaya pada suatu waktu bahwa ketegangan otot kronis adalah faktor yang mendasarinya, tetapi sekarang tampaknya ada kombinasi faktor yang lebih rumit yang terlibat.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona