Find Us On Social Media :

Tanggapan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia Atas Tudingan Rekayasa Kasus Covid-19 Oleh Seorang Netizen

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia menolak tudingan fitnah seorang netizen tentang rekayasa pasien Covid-19 agar mendapat keuntungan.

GridHEALTH.id - Sebuah unggahan yang ditulis oleh akun Twitter Balqia Ranarizq, @BalqisRrzq terkait tudingannya kepada sejumlah rumah sakit di Surabaya viral di media sosial pada Senin (20/07/20).

"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karrena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis akun @BalqisRrzq.

Dalam unggahan itu, juga dibubuhkan foto yang menampilkan tudingan sejumlah rumah sakit di Surabaya.

Disebutkan, RS Wiyung Sejahtera berusaha untuk merekayasa hasil positif dari pasien diduga Covid-19. Tindakan itu dilakukan disebut guna pihak RS mendapat bantuan sebesar Rp 200 juta dari pemerintah.

Selain itu, apabila ada pasien positif Covid-19 meninggal dunia, maka pihak rumah sakit akan mendapatkan bantuan Rp 350 juta.

Tak hanya itu, dalam foto juga dijelaskan, jika ada pasien yang masuk ke RS Siloam atau RS Mayapada akan disuntik mati oleh petugas agar pihak RS mendapat bantuan Rp 350 juta.

Baca Juga: Media Asing Soroti Biaya Mahal Tes CPR Di Indonesia, Bisa Sampai Puluhan Juta

Baca Juga: Mengenal Efek Samping Obat, Mulai Diare Ringan Hingga Berisiko Nyawa

 

Tudingan juga semakin meluas lantaran pesan tersebut berisi informasi bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 70 juta rakyat Indonesia meninggal dunia. Kemudian, ada juga tudingan soal petugas ambulans yang mendapat jatah Rp 15 juta per jenazah yang diantar.