Find Us On Social Media :

Tanggapan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia Atas Tudingan Rekayasa Kasus Covid-19 Oleh Seorang Netizen

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia menolak tudingan fitnah seorang netizen tentang rekayasa pasien Covid-19 agar mendapat keuntungan.

Menghadapi tudingan tersebut, humas Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI)  Anjari Umarjiyanto mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Balqis dan dijelaskan bahwa informasi yang didapat oleh yang bersangkutan berasal dari hasil teman ayahnya yang disebut sebagai orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

 

"Yang bersangkutan menyampaikan bahwa tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam, dan RS Mayapada yang meng-covid-kan pasien dengan tujuan uang bantuan ratusan juta didasarkan pada 'hanya dapat dari hasil teman ayah saya yang katanya orang Dinkes'," ujar Anjari kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

"Saudari Balqis tidak dapat menunjukkan bukti apa pun. Artinya tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya," lanjut dia.

Menurut Anjari, unggahan yang disebarkan Balqis berisi informasi keliru, disinformatif, bersifat fitnah dan menyesatkan.

Hal ini diperkuat juga berdasarkan hasil rapat antara Persi Pusat, Persi Jawa Timur, BPRS Jawa Timur, manajemen RS Wiyung dan RS Siloam Surabaya pada Senin (20/7/2020).

RS Wiyung dan RS Siloam menyampaikan bantahan mengenai apa yang diunggah oleh Balqis yang menuduh sejumlah rumah sakit mengcovidkan pasien dengan motif bantuan/anggaran pemerintah.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Baking Soda Bisa Sembuhkan Asam Urat

Baca Juga: 'Viral Load', Faktor Penting Berperan Pada Penularan Virus Corona

Terkait twit Balqis yang menyebutkan hasil swab test ayahnya yang belum juga keluar dan menuduh RS Wiyung Sejahtera bersikukuh menjadi status Covid-19 terhadap ayahnya meski selama tiga minggu hasil swab belum keluar, RS Wiyung Sejahtera menjelaskan bahwa ayah Balqis positif Covid-19.