Find Us On Social Media :

Dibebani Biaya APD Rp 500 Ribu per Hari, Pasien Rawat Inap Non Covid-19 Keluhkan Masalah BPJS Kesehatan

[Ilustrasi} pasien rawat inap non Covid-19 harus tanggung biaya APD tenaga medis Rp 500 ribu per hari

Adalah Dani, anak dari seorang pasien rawat inap non Covid-19 yang merasakan keluhan terkait biaya perawatan pasien di tengah pandemi Covid-19.

Dani bercerita, sang ibunda mengidap penyakit diabetes melitus (sakit gula) dan dirawat inap di rumah sakit tersebut selama dua pekan.

Baca Juga: Tim Peneliti Unpad Tegaskan Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Harus Warga Bandung

"Pas hari Senin (13/4/2020) kemarin adik sepupu saya dipanggil ke ruang administrasi tuh, dijelaskan bakal ada biaya APD pada tanggal 13 April. Kalau tidak mau bayar, bakal dirujuk ke rumah sakit lain," kata Dani kepada Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Adapun biaya APD untuk tenaga medis yang dibebankan kepada seluruh pasien rawat inap, yakni Rp 500.000 per harinya.

"Iya Rp 500.000 per hari. Itu juga APD-nya dipakai perawatnya bukan buat keluarga pasien," ujar Dani.

Baca Juga: Bisa Menempel di Kulit, Benarkah Virus Corona Dapat Menular Melalui Luka Bakar?

Selain itu biaya APD juga dibebankan kepada pasien hemodialisa (HD) atau cuci darah, yakni Rp 100.000 per kedatangan.

Dani menilai kebijakan rumah sakit tersebut tidak logis. Sebab, kebijakan tersebut sangat membebani pasien dari segi finansial.

Selain itu, banyak pasien rawat inap di rumah sakit tersebut yang hanya mengandalkan BPJS Kesehatan.