Find Us On Social Media :

2 Media Besar Asing Beritakan Penanganan Covid-19 ala Indonesia, Komunikasi Pemerintah Dinilai Buruk, Perkataan Jokowi Dikritik

Jokowi dikritik pedas media asing, atas penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Satgas Covid-19 Singgung Ada Pandemi selama 43 Tahun: 'Jangan Tanyakan Kapan Pandemi Berakhir'

Pemberitaan The Guardian tertanggal 12 Juli 2020 berjudul "Indonesia is failing to control coronavirus outbreak, say experts", yang kuranglebih lebih jika di Indonesiakan adalah; "Indonesia gagal menangani wabah virus corona, kata para pakar."

"Negara dengan dampak terparah di Asia Tenggara terhambat oleh kurangnya pengujian, buruknya komunikasi dari pemerintah, dan promosi obat palsu," demikian bunyi paragraf pembuka di The Guardian.

Hal itu tentu mengingatkan kita prihal obat yang Covid-19 yang belakangan marak digembar gemborkan, padahal belum ada hasil uji klinisnya. Misal, obat dari Ningsih Tinampi, obat herba.cov dari seseorang yang mengaku profesor bernama Hadi Pranoto.

Dalam artikelnya, The Guardian yang diluncurkan pada 1999, mengutip ucapan Profesor Pandu Riono, pakar penyakit menular di Universitas Indonesia, yang mengatakan bahwa penularan akan terus berlanjut jika warga tidak menerapkan social distancing.

Baca Juga: Hadi Pranoto Sebut Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Sembuh Akibat Ramuan Herbalnya, Pihak RSD Angkat Bicara

Kalung anti corona yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kementan) juga menjadi sorotan, lantaran menimbulkan kontroversi di Indonesia.

Kondisi itu diperparah dengan beberapa pasien yang berbohong tidak ada kontak dengan pasien positif Covid-19.

"Itu semakin menyulitkan petugas untuk menentukan risiko penularan," tulis The Guardian.

Baca Juga: Penjelasan Istana Setelah Potret Jokowi dan Menterinya Rapat Tanpa Pakai Masker Beredar