Find Us On Social Media :

2 Media Besar Asing Beritakan Penanganan Covid-19 ala Indonesia, Komunikasi Pemerintah Dinilai Buruk, Perkataan Jokowi Dikritik

Jokowi dikritik pedas media asing, atas penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: 1 Bulan Sepulang Perawatan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Berisiko Mengalami Gangguan Kejiwaan

Di Kenya, Gubernur Nairobi menyerukan pemakaian cognac, sebuah jenis minuman beralkohol, untuk jadi obat ajaib.

Kemudian di AS Presiden Donald Trump mendorong pemakaian obat malaria hidroksiklorokuin, meski hasil penelitian menunjukkan obat itu tidak manjur.

Kritik untuk Jokowi

New York Times melanjutkan pemberitaannya dengan menyebut Presiden Indonesia Joko Widodo awalnya memandang remeh wabah ini, lalu terlambat menutup bisnis, sekolah, dan membatasi perjalanan, tapi sangat cepat mencabut larangannya.

Perkataannya yang berubah-ubah juga menjadi sorotan.

Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Murka Kepada Dokter, Ancam Bunuh Seluruh Pasien Positif Covid-19

"Pada Mei dia berkata Indonesia harus belajar hidup berdampingan dengan virus. Sebulan kemudian, dia mengancam memecat beberapa menteri yang tidak bekerja maksimal untuk menangani wabah."

"Bulan ini, dia menyerukan para rakyatnya untuk lebih disiplin melakukan social distancing, memakai masker, dan mencuci tangan."

 

Akibat tidak adanya pesan terpadu dari pemerintah itulah, pejabat lokal dan beberapa orang lainnya mengisi kekosongan informasi, tapi dengan cara yang tidak tepat.

Sama seperti The Guardian, dua kontroversi yang disorot New York Times lagi-lagi adalah kalung anti corona obat dari arak versi Gubernur Bali I Wayan Koster.(*)

Baca Juga: Wali Kota Risma Sebut Surabaya Zona Hijau Covid-19, Pakar Epidemiologi: 'Hijau Semangka', Kenapa?

#berantasstunting

#HadapiCorona 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Sorot Buruknya Penanganan Covid-19 di Indonesia: Dari Kalung Anti Corona sampai Ucapan Influencer"