Kasus Covid-19 DKI Jakarta Kembali Salip Jawa Timur, Pakar Epidemiologi dan Satgas Covid-19 Angkat Bicara Penyebabnya

PakarEpidemiologi dan Satgas Covid-19 ungkap penyebab lonjakan kasus corona di Jakarta

PakarEpidemiologi dan Satgas Covid-19 ungkap penyebab lonjakan kasus corona di Jakarta

GridHEALTH.id -  Total kasus Covid-19 di DKI Jakarta resmi menyalip jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Kini DKI Jakarta kembali menempati posisi pertama di Tanah Air terkait infeksi virus corona.

Baca Juga: Alami 4 Kali Lonjakan Kasus Covid-19 dalam Dua Minggu, Dinkes DKI: Positivity Rate Jakarta Lampaui Batas WHO

Penambahan kasus Covid-19 tersebut terjadi sejak Sabtu (8/8/2020).

Bahkan, hingga Senin (10/8/2020), total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 25.727 kasus, dengan jumlah kesembuhan mencapai 16.268 orang, dan kematian mencapai 930 orang.

Baca Juga: Sempat Ingatkan Jangan Anggap Enteng Covid-19, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani usai 2 Minggu Diisolasi Akibat Virus Corona

Melihat penambahan kasus Covid-19 di Jakarta ini, pakar epidemiologi dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memiliki alasan tersendiri.

Menurut pakar epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, torehan tersebut menunjukkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi gagal.

"Karena pada PSBB transisi semua sektor dibuka, semua kantor dibuka, tapi apa ini PSBB Karena PSBB itu singkatanan dari pembatasan sosial, kalau dibuka semua sebenarnya sama saja dengan enggak PSBB gitu," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: Jenazah Wali Kota Banjar Baru Disalatkan di Mobil, Sesuai Protokol Covid-19 Dimakamkannya

Miko memperkirakan, maksimal hanya 20 persen perusahaan di Jakarta yang menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Namun, dia mengakui pembukaan semua sektor perkantoran juga merupakan pertimbangan yang harus dilakukan akibat krisis ekonomi yang ada.

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Masuk Urutan ke-23 Dunia, Satgas Covid-19: Kasus Covid-19 Tidak Terlalu Buruk Dibanding Negara Lain

"Kalau sekarang di PSBB (ketat) lagi sebulan aja, yang dirumahkan akan banyak," ucap Miko.

Sementara itu, menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan ada 2 penyebab adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.

Pertama, pelaksanaan contact tracing yang dijalankan semakin baik.

Baca Juga: Jenazah Probable Covid-19 di Rumah Sakit Tentara Soepraoen Kota Malang Diambil Paksa Keluarga dan Diciumi, Almarhum Tokoh Agama

Kedua, karena tingkat kontak atau penularan naik di DKI Jakarta.

"Karena contact tracing semakin baik, itu satu hal. Kedua, tingkat kontak atau penularan naik," tutur Wiku dalam tayangan video di kanal YouTube resmi BNPB, Senin (10/8/2020). (*)

#hadapicorona