GridHEALTH.id - Seorang dokter asal Dublin, Irlandia, dr. Maitiu O Tuathail berusaha menunjukkan bahwa memakai masker wajah, bahkan sebanyak 6 lapis/masker tidak menurunkan kadar oksigen seseorang. Hal tersebut ia ungkapkan dalam video yang diposting ke akun media sosial Twitter.
Ketika pandemi Covid-19 terjadi, perdebatan seputar masker wajah dan keefektifannya dalam membatasi penyebaran virus menjadi semakin terpolarisasi.
Melansir dari VT, Jumat (17/07/2020) di Amerika, banyak orang yang mengikuti rekomendasi kesehatan masyarakat atas pemakaian masker wajah.
Sementara masyarakat yang lain berpendapat bahwa mereka telah merusak kebebasan individu seseorang dengan meminta mereka memakai masker.
Ini juga terjadi di Indonesia dimana banyak masyarakat yang melepas maskernya, terutama semenjak pelonggaran wilayah diberlakukan.
Dokter Maitiu O Tuathail telah merilis sebuah video yang menunjukkan bahwa memakai masker wajah 6 sekaligus, tidak mengurangi kadar oksigen manusia. Ia masih bisa tetap bebas bernapas. Dia berkampanye agar masyarakat mau memakai masker wajah di tengah pandemi Covid-19.
Asal tahu saja, praktik menjaga jarak sosial atau social distancing dan pemakaian masker yang selama ini telah diterapkan masyarakat bukan sesuatu yang sia-sia.
Baca Juga: Kewalahan Hadapi Lonjakan Virus Corona, Jokowi Minta Ibu-ibu PKK Door to door Edukasi Masyarakat
Baca Juga: Vietnam Dulu Zero Covid-19, Sekarang Angka Kematian Berlipat Ganda
Menurut studi yang digagas tim peneliti dari Universitas Texas (UT) MD Anderson, praktik tersebut efektif mencegah penularan kasus Covid-19.
Penelitian menganalisis penyebaran virus corona sebelum dan sesudah adanya kebijakan pemerintah di 46 negara yang memberlakukan aturan memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Aturan-aturan tersebut membantu mengekang kedekatan fisik orang dan mencegah lebih dari 1,5 juta kasus hanya dalam waktu dua pekan.
"Senang mengetahui bahwa orang-orang saling mengingatkan tentang jarak sosial dan beberapa analisis berbasis data menunjukkan dampak dalam beberapa bulan terakhir. Pada kenyataannya, ini menurunkan tingkat infeksi," kata dr Raghu Kalluri, profesor biologi kanker di UT MD Anderson dikutip dari laman Times Now News.
Hasil temuan tersebut dapat membantu pemerintah di negara-negara seluruh dunia dalam pembuatan kebijakan lebih lanjut, termasuk Amerika Serikat yang terdampak paling parah.
Baca Juga: Diabetes Ternyata Bisa Menular Tanpa Disadari, Begini Caranya
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
Sejak pandemi virus corona bermula pada pekan terakhir Desember 2019, para ahli menemukan bahwa virus tersebut dapat menyebar dari percikan bersin dan batuk orang yang terinfeksi.
Sejumlah protokol seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman satu sama lain direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona