Peneliti di Reuters Institute mengimbau masyarakat agar tidak meremehkan pengaruh klaim palsu yang disebarkan sekelompok orang di sosial media.
Pasalnya, orang-orang yang menyebarkan klaim palsu tampaknya memiliki banyak alasan untuk berbagi informasi yang salah di manapun.
Baca Juga: Perdana Menteri Selandia Baru Rayakan 100 Hari Tanpa Kasus Covid-19 Baru, Ini Rahasianya
Sementara itu, penelitian yang dilakukan Dr Daniel Allington, dosen senior dalam kecerdasan buatan sosial dan budaya di King's College London mengatakan, ada hubungan erat antara orang yang meyakini klaim palsu dengan orang yang abai dan tidak memedulikan pedoman pencegahan Covid-19 seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker.
Temuan Allington berdasarkan studi eksperimental bekerja sama dengan Center for Countering Digital Hate.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona