Find Us On Social Media :

Belum Diteliti WHO, Rusia Sudah Percaya Diri Vaksin Covid-19 Sudah Dapat Persetujuan Obat Penyembuh Pasien Corona

Vaksin Covid-19 buatan Rusia diklaim sudah dapat persetujuan obat

GridHEALTH.id -  Perkembangan vaksin Covid-19 masih terus menjalani tahap uji coba.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun belum menetapkan adanya vaksin Covid-19 yang diperbolehkan untuk digunakan massal.

Baca Juga: Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 dari Rusia, Duterte; 'Saya Akan Menyuntikkannya di Depan Publik'

Kendati demikian, belum lama ini, negara adidaya Rusia mengklaim dan percaya diri memiliki vaksin Covid-19.

Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya sudah menyetujui obat yang dipakai untuk menyembuhkan virus corona.

Baca Juga: Ikut Jadi Relawan Vaksin Corona Buatan China, Wanita Ini Ceritakan Efek Sampingnya: 'Kami Langsung Alami Kenaikan Suhu dan Diare'

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada awak media di Jenewa menerangkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Rusia.

"Diskusi tengah terjadi berkaitan dengan kemungkinan prakualifikasi vaksin dari WHO," jelas Jasarevic seperti diberitakan AFP Selasa (11/8/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Prakualifikasi vaksin mencakup tinjauan dan penilaian yang cermat atas semua data terkait keamanan dan kemanjuran," lanjut dia.

Baca Juga: Klaim Obat Palsu Covid-19 Ternyata Paling Banyak Disebarkan Influencer

Vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V itu diciptakan oleh Institut Gamaleya berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Jasarevic menjelaskan, setiap negara memang mempunyai badan regulator yang membeirkan lampu hijau penggunaan obat maupun vaksin di wilayah masing-masing.

Dia kemudian menerangkan posisi WHO adalah melakukan proses prakualifikasi tidak hanya untuk vaksin, melainkan juga bagi obat-obatan.

"Setiap perusahaan bakal mengajukan proses prakualifikasi dari WHO karena menjadi semacam cap kualitas," papar Jasarevic.

Baca Juga: Wali Kota Malang Kumpulkan Tokoh Agama, Cegah Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19

Untuk mendapatkan "stempel" ini, badan kesehatan di bawah PBB tersebut membutuhkan data efektivitas dan keselamatan yang dikumpulkan selama fase uji klinis.

Terlepas dari itu, WHO menyatakan, mereka butuh meneliti data keselamatan vaksin Covid-19 yang diklaim diciptakan oleh Rusia. (*)

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia, Sputnik-V Tawarkan Kekebalan Berkelanjutan

#hadapicorona