Menurutnya, klaim iklan yang berlebihan juga berpengaruh terhadap respons masyarakat pada obat herbal.
Sehingga menganggap obat herbal bisa menjadi obat Covid-19.
Padahal, terangnya, fungsi obat herbal sebagai penjaga daya tahan tubuh tetap tidak bisa menggantikan obat khusus untuk menjadi penyerta pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Tolak Mentah-mentah Tes Covid-19, Jerinx Jalani Rapid Test hingga Cuci Tangan Sebelum Ditahan
"Kalau obat herbal itu kan terdiri dari beberapa senyawa, bisa puluhan. Sehingga kita tidak bisa serta merta terka mana senyawa yang efektif dan mana yang tidak. Berbeda dengan obat, hanya punya satu reseptor makanya fungsinya jelas dan efek samping nya juga jelas," ujar Maya.
Untuk itu, terang Maya masyarakat perlu lebih kritis untuk mengonsumsi obat ataupun suplemen lainnya termasuk obat herbal. Maya menuturkan bahwa konsumen berhak mendapatkan informasi yang lengkap dari sebuah produk.
Baca Juga: Dipertanyakan Relawan, MUI dan Bio Farma Akan Rumuskan Kehalalan Vaksin Produksi China - Indonesia