Find Us On Social Media :

Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi Virus Hepatitis C? Ini Kata Dokter

Terinfeksi virus hepatitis C juga dapat terjadi akibat penggunaan jarum suntik bersama.

Hal ini sering terjadi ketika orang berbagi jarum saat menggunakan obat-obatan atau lahir dari seorang ibu yang memiliki hepatitis C.

Selain itu kita juga dapat terinfeksi virus hepatitis C akibat melakukan hubungan seks dengan seseorang yang memiliki virus. 

 

Para dokter di Center for Disease Control and Prevention (CDC)  merekomendasikan agar seseorang melakukan pemeriksaan Hepatitis C bila: 

- Kita menerima darah dari donor yang kemudian ditemukan mereka mengidap hepatitis C

- Pernah menggunakan narkoba melalui suntikan

- Menerima transfusi darah atau transplantasi organ sebelum Juli 1992

- Menerima produk darah yang digunakan untuk mengobati masalah pembekuan sebelum tahun 1987

- Kita lahir antara tahun 1945 dan 1965

- Kita melakukan cuci darah dalam jangka waktu yang lama

- Pengidap HIV/ AIDS

- Bayi yang lahir dari seorang ibu dengan hepatitis C 

Baca Juga: Coba Teh Daun Sage, Manfaatnya Redakan Stres Hingga Hindari Demensia

Baca Juga: Jadi Perokok Pasif, Bisakah Tertular Covid-19? Ini Kata Ahli

Sejak Juli 1992, semua darah dan organ yang didonorkan di negara Amerika dilakukan pengujian adanya virus hepatitis C. Menurut CDC, sejak saat itu terjadi penurunan jumlah infeksi hepatitis C hingga 90%. (*)