GridHEALTH.id - Mungkin kita sering melihat banyak perokok dan para pengisap rokok elektronik (vaper) di jalan-jalan sambil menurunkan masker mereka ke dagu. Lalu kita merasa khawatir, bisakah kita sebagai perokok pasif tertular?
Para ahli mengatakan perokok pasif diyakini tidak mendapatkan virus secara langsung, tetapi tetesan (droplet) para perokok mungkin membawa virus saat mereka mengembuskan napas.
Profesor Cevdet Erdöl dari Universitas Ilmu Kesehatan di Istanbul memperingatkan bahwa hookah/shisha bahkan lebih buruk jika menyangkut masalah seperti itu.
“Kafe hookah / shisha adalah sumber infeksi yang sangat serius dalam hal penyakit yang sangat menular dan terutama penyakit akibat virus. Bahkan jika Anda tidak berbagi corong dan tabung hookah dengan orang lain, risiko penularan virus tinggi karena asapnya dikeluarkan dari mesin yang sama," katanya dikutip dari The Daily Sabah (10/08/20)
Mencium bau asap mungkin merupakan pertanda bahwa kita berdiri terlalu dekat dengan perokok. Tetesan pernapasan yang disemprotkan orang saat berbicara, batuk atau bersin diyakini sebagai cara utama penyebaran virus. Orang juga mengembuskan tetesan itu saat merokok atau menguap.
Baca Juga: 5 Penyebab Tidak Merokok Tapi Terkena Kanker Paru, Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Bangga, Peneliti Indonesia Ikut Pembuatan Vaksin Covid-19 Di Inggris
“Mereka tidak hanya berpotensi menyebarkan virus dengan tidak memakai masker, tetapi mereka juga meniup tetesan tersebut ke orang-orang di sekitar mereka agar berpotensi terinfeksi,” kata Dr. Albert Rizzo, kepala petugas medis American Lung Association (ALA).