Teratozoospermia sebenarnya tidak mengganggu kapasitas sperma untuk membuahi atau tidak menimbulkan masalah kesuburan.
Sementara itu, kelainan yang paling berat adalah oligoasthenoteratozoospermia, yakni sperma yang diejakulasikan memiliki jumlah, pergerakan, dan bentuk yang tidak baik.
Kelainan lain yang meresahkan, yaitu jika cairan sperma yang diejakulasikan tidak mengandung sel sperma (azoospermia).
Baca Juga: Anggota Polisi Dihukum Push Up Usai Kedapatan Abaikan Protokol Covid-19
Beruntungnya, sebagian kasus azoospermia dapat diatasi dengan program bayi tabung.
Namun perlu dicatat, jika pria ternyata memiliki sperma encer terus menerus dan dicurigai jadi penyebab susah hamil pada pasangan, tidak ada salahnya untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Dokter kandungan pada umumnya akan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui secara pasti volume air mani, kadar keasaman, jumlah sperma, mortilitas sperma, sampai bentuk sperma.(*)
Baca Juga: Studi: Nikotin Membuat Sistem Imunitas Tubuh Jadi Tak Terkendali
#berantasstunting
#hadapicorona