Find Us On Social Media :

PMD Syndrome, Wanita 'Terjebak' Dalam Fisik Pria Normal, Bisa Menstruasi dan Mengandung Meski tak Punya Vagina

Fisik luarnya pria, tapi bagian dalamnya wanita. Itulah yang dialami Rob yang terlahir sebagai pra tulen.

Awal muasal terungkapnya identitas medis Rob, berawa; dari saat Rob pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Saat itu dirinya mengeluhkan air seninya mengeluarkan darah.

Dia khawatir bahwa hal itu merupakan tanda kanker kandung kemih. Karenanya Rob memutuskan untuk melakukan pemeriksaan medis.

Baca Juga: Predator Seks Usia Belia, Tega Benar Sekolahnya Memberi Label Seperti Itu Pada Anak Autis

Setelah diperiksa, menurt National Post, dokter kaget, begitu juga Rob.

Sebab ditemukan organ reproduksi wanita di dalam tubuh Rob.

Lebih mengejutkannya lagi, dokter mengatakan bahwa organ-organ tersebut berfungsi normal.

Hal ini artinya bukan sebuah kelainan organ.

Nah, dari pemeriksaan lanjutkan diketahui bahwa Rob mengalami Persistent Mullerian duct syndrome (PMDS), alias Sindrom saluran Mullerian persisten.

Baca Juga: Usai Didoakan Jelek, Ustaz Yusuf Mansur Dikabarkan Meninggal Dunia setelah Jalani Operasi, Benarkah?

PMDS adalah gangguan perkembangan seksual, yang mempengaruhi pria.

Melansir rarediseases.info.nih.gov, sindrom saluran mullerian persisten (PMDS) adalah gangguan perkembangan seksual yang menyerang pria.

Pria dengan PMDS mempunyai alat reproduksi laki-laki normal dan alat kelamin luar laki-laki normal.

Akan tetapi, mereka juga memiliki rahim dan saluran tuba (alat reproduksi wanita).

Baca Juga: Cerdik Hadapi Corona, Indonesia Sigap Amankan 290 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Aman Sampai Akhir 2021

Rahim dan tuba falopi berkembang dari struktur yang disebut duktus Müllerian, yang terdapat pada janin laki-laki dan perempuan.

Kondisi ini biasanya rusak pada pria, tetapi tetap pada mereka dengan PMDS.

Adapun tanda awal PMDS; testis yang tidak turun (cryptorchidism) atau hernia inguinalis.

Baca Juga: Presenter Susan Bachtiar Mengalami Infeksi Saluran Kemih, Ngaku; 'Banyak Duduk. Lupa Minum'