GridHEALTH.id - Predator seks dimana pun di dunia menjadi musuh bersama.
Sebab predator seks membahayakan oranglain.
Predator seks bahkan tak kenal batasan usia untuk mangsanya.
Baca Juga: Usai Didoakan Jelek, Ustaz Yusuf Mansur Dikabarkan Meninggal Dunia setelah Jalani Operasi, Benarkah?
Anak-anak, balita, remaja, dewasa, bahkan mungkin orangtua bisa menjadi mangsanya.
Bahkan, predator seks tak segan melakukan kekerasan dan menyiksa korbannya.
Penyiksaaa yang dilakukan predator seks bisa berupa fisik, psikis, bahkan kombinasi keduanya.
Tapi ada kasus berbeda mengenai predator seks satu ini.
Baca Juga: Cerdik Hadapi Corona, Indonesia Sigap Amankan 290 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Aman Sampai Akhir 2021
Bayangkan saja, biasanya anak-anak menjadi korban predator seks, ini malah anak kecil yang menjadi predator seks tersebut.
Tapi ada satu hal yang menjadi pertanyaan. Sebutan predator seks tersebut diberikan oleh sekolah tempat si anak bersekolah.
Si anak tersebut diketahui penyandang autis.
Baca Juga: Presenter Susan Bachtiar Mengalami Infeksi Saluran Kemih, Ngaku; 'Banyak Duduk. Lupa Minum'
Source | : | Metro,intisari,autismspeaks.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar