Find Us On Social Media :

Penting Sebelum Membeli Susu untuk Anak, Baca Tabel pada Lebel Kemasan, Hindari yang Seperti Ini

Baca tabel pada label kemasan sebelum membeli susu untuk anak. Hindari susu yang seperti ini.

Berapa komposisi masing-masing bahan, Wakil Direktur LPPOM MUI Bidang Sistem Jaminan  Halal (SJH) dan Auditing, Muti Arintawati tidak menyebutkannya.

Menurutnya, “Tugas dan peran kami adalah melakukan pemeriksaan terhadap kehalalan bahan-bahan yang digunakan dalam produk yang mengajukan   sertifikasi halal, sehingga tak berwenang menjelaskan komposisi masing-masing bahan.”

Untuk itulah, supaya bisa memberikan susu yang tepat pada anak, bacalah tabel yang tertera pada label kemasan produk susu akan dibeli.

Baca Juga: Viral Anak Kembar Albino di Wonogiri, Dikira Anak Bule Padahal Orangtua Tak Ada yang Miliki Gen Albinisme, Kok Bisa?

Hal ini penting, supaya kita tidak salah kaprah seperti yang terjadi selama ini terhadap produk kental manis alias SKM.

Survei Diet Total (SDT) yang dilakukan Kemenkes pada tahun 2014 menemukan fakta, secara merata hampir di seluruh Indonesia, konsumsi kental manis menjadi pilihan yang tertinggi dikonsumsi di kelompok produk susu dan olahannya.

“Di masyarakat, kita temukan bahwa pada prakteknya produk ini diberikan kepada anak Balita dengan cara diseduh/dicairkan dengan air sehingga menyerupai susu (minuman tunggal),” jelas Doddy.

Baca Juga: Sudah ada Protokol Kesehatan, Faktanya Pasien Wisma Atlet Didominasi Pengguna Angkutan Umum

Andaikata setiap orang tua mau konsisten membaca tabel pada label kemasan produk susu yang akan dbeli, niscaya kondisi seperti yang terjadi hingga saat ini tidak terjadi. 

Diluar itu, diharapkan produsen ikut andil dalam memberikan edukasi kepada konsumen.

Jika memang produknya tidak diperuntukan dikonsumsi langsung oleh anak, apalagi bayi dan balita, sampaikan hal itu melalui iklan juga tuliskan pada label produk.

Akan lebih baik jika disebutkan apa alasannya tidak baik dikonsumsi langsung oleh anak apalagi balita.(*)

Baca Juga: Tidur Siang Lebih dari 1 Jam Berisiko Tinggi Kematian karena Penyakit Kardiovaskular

#berantasstunting 

#HadapiCorona