Find Us On Social Media :

Klaster Keluarga Jadi Sumber Penularan Covid-19, Ini yang Harus Segera Dilakukan Bila Ada yang Dinyatakan Positif

Klaster keluarga menjadi ancama baru penyebaran Covid-19.

GridHEALTH.id - Pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo, mengingatkan bahwa virus corona (Covid-19) juga bisa menular di rumah yang dihuni sebuah keluarga.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar masyarakat berhati-hati, serta tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di rumah.

Hal ini penting dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan lewat klaster keluarga.

Klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota terinfeksi virus corona penyebab Covid-19, lalu menularkan ke anggota keluarga yang lain sehingga seisi rumah terinfeksi saat berada di rumah sendiri.

Kemunculan klaster keluarga ini harus dimaknai secara serius, karena menandakan tingginya potensi penularan yang terjadi di masyarakat. Klaster keluarga menunjukkan bahwa Covid-19 sudah merambah ke unit terkecil dalam masyarakat.

Ditambah dengan kebutuhan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti bekerja di luar rumah, maka kewaspadaan dan pengetahuan pencegahan penularan mutlak dibutuhkan.

Baca Juga: Anies Diperkirakan Perpanjang PSBB Lagi, Pandu Riono Beri Pesan Ini

Baca Juga: Ibu Dengan Rahim Transplantasi Pertama Melahirkan Bayi Sehat di Turki

Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika merasa diri sendiri bergejala, atau dinyatakan positif Covid-19.

Tonang menyebutkan, hal pertama yang harus segera dilakukan adalah isolasi mandiri sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan. "

Kemudian, beritahukan ke Puskesmas atau Dinkes setempat, serta beri daftar orang-orang yang kontak erat sejak 2 hari sebelum timbul gejala atau diambil swab yang memberi hasil positif," kata Tonang dikutip dari Kompas.com (07/09/2020).

 

Tonang mengatakan, bila gejala yang dirasakan bertambah, maka segera hubungi rumah sakit untuk mendapat perawatan yang lebih memadai.

Hal tersebut juga dilakukan bila ada anggota keluarga yang bergejala, atau dinyatakan positif Covid-19.

"Anggota keluarga yang sehat, mengambil peran kontak dan komunikasi ke pihak terkait. Kemudian, mengawasi berjalannya isolasi mandiri anggota keluarga yang sakit," ujar Tonang.

Bila ada anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit, Tonang menyebutkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung mereka, meski tidak bisa menjenguk secara langsung.

Baca Juga: Kaitan Kadar Gula Darah Tinggi dan Virus Corona, Mengapa Pasien Diabetes Rentan?

Baca Juga: Divonis Kurang Subur, Tetap Perlu Kontrasepsi, Ini Alasannya

Dua hal itu adalah: Pertama, manfaatkan ponsel untuk tetap berkomunikasi dengan anggota keluarga yang sakit.

Kedua, ada RS yang memfasilitasi komunikasi lewat CCTV ke ruang isolasi tempat keluarga sedang dirawat.

"Kita juga bisa mengirimkan makanan, buah-buahan, atau apa pun yang disukai pasien, melalui perawat ruang isolasi. Selama tidak ada catatan khusus terkait kondisi pasien, maka makanan dapat diberikan," kata Tonang.

Isolasi mandiri mungkin disarankan bagi orang yang bergejala ringan dan tanpa kondisi penyerta seperti penyakit paru, jantung, ginjal, dan kondisi immunocompromise.

Tindakan ini dapat dilakukan kepada pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan, dan kontak erat yang bergejala dengan tetap memperhatikan kemungkinan terjadinya perburukan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Klaster Keluarga, Lakukan Ini jika Saudara Anda Positif Covid-19", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/07/140200965/banyak-klaster-keluarga-lakukan-ini-jika-saudara-anda-positif-covid-19?page=all#page2.