Find Us On Social Media :

Potret Covid-19 dengan Cepat Menutupi Paru-paru, Sel Bersilia Dipenuhi Partikel Dalam Gumpalan Besar

Potret yang menunjukkan virus corona menginfeksi sel manusia. Gambar ditangkap dengan menggunakan mikroskop elektron.

GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) diketahui merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan.

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi Covid-19 bisa menyebabkan beberapa penyakit serius seperti pneumonia, SARS, atau MERS yang merusak paru-paru.

Bahkan baru-baru ini sejumlah ilmuwan merilis potret bagaimana virus corona menyelimuti paru-paru korbannya.

Dalam potret tersebut para ilmuwan yang diketahui berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara itu memperlihatkan penampakan virus menginfeksi sel bronkial.

Sel bronkial sendiri biasanya ditemukan di saluran utama menuju paru-paru.

Namun kali ini, para ahli menemukan sel bronkial yang terinfeksi virus corona baru ternyata berada di cawan petri.

" Gambar kultur yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan sel-sel bersilia dipenuhi partikel dalam gumpalan besar," ujar Camille Ehre, asisten profesor di Institut Marsico Lung, Fakulkas Kedokteran Universitas Carolina Utara.

Baca Juga: Mutasi Virus Covid-19 Baru Terdeteksi, China Sudah Pamerkan Vaksinnya

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Hampir Sentuh 200 Ribu Kasus, Penyumbang Terbesar Kembali ke DKI Jakarta

"Penggunaan masker pada individu yang terinfeksi dan tidak terinfeksi dapat membatasi penularan SARS-CoV-2," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Jumat (4/9/2020).

Dalam gambar di bawah ini, virus corona ditunjukkan dengan ratusan titik kecil berwarna merah yang menutupi sel bersilia berwarna toska.

Baca Juga: Alasan Banyak Artis Gunakan Napza Sabu-sabu, Termasuk Diakui Reza

Covid-19 benar-benar sangat kecil, diamternya hanya 50 sampai 200 nanometer.

Sebagai perbandingan, sel darah manusia berukuran sekitar 7.000 nanometer.

Ini berarti, virus corona terlalu kecil untuk dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya.

Virus ini hanya bisa diamati dengan mikroskop elektron.

Selain virus yang menutupi sel, juga terdapat sejumlah virion dalam ukuran besar yang diproduksi dan dilepaskan sel dalam sistem pernapasan manusia.

Baca Juga: Update Covid-19; Airlangga Hartanto Beri Kabar Baik, Bansos 600 Ribu Ditransfer Hingga 2021

Dalam laporan riset yang terbit di New England Journal of Medicine, dijelaskan patogen ini secara efektif dapat menyerang dan membanjiri tubuh manusia.

Virus itu menggunakan sel inang untuk menghasilkan salinan yang kemudian menyebar ke sel lain.

"Pengamatan yang paling mencolok adalah jumlah virion yang sangat banyak oleh sel yang terinfeksi. Beberapa sel yang terinfeksi begitu penuh dengan virus sehingga mereka berkumpul dan terlepas dari epitel," kata Ehre.

Baca Juga: 181 Nakes di Indonesia Berguguran Akibat Covid-19, Rupanya Ada Risiko Burnout

"Hal itu memungkinkan virion untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat keluar dari hidung untuk menginfeksi orang lain."

Kita juga dapat melihat beberapa struktur SARS-CoV-2.

Virus terdiri dari lebih dari satu untai RNA (agak mirip setengah dari DNA berbentuk tangga) yang ditutupi lapisan ganda lipid dan spike protein.

Baca Juga: Jawa Tengah dan Jawa Timur Sumbang Angka Kematian Tertinggi, Pemerintah Daerah Didesak Perbanyak Tes Covid-19.

Seperti diketahui, nama virus corona diambil dari spike proteinnya yang menyerupai mahkota dengan bahasa latinnya corona.

Paku-paku di permukaan virus corona ini merupakan kunci yang digunakan oleh patogen untuk memasuki sel inang.

Baca Juga: Penyebab Angka Kematian Tenaga Medis di Indonesia Tinggi, Apa Iya Karena Masalah Masker dan Jaga Jarak Seperti Kata Kemenkes?

"Virus SARS-CoV-2 tampaknya dilepaskan dalam gumpalan besar dapat menyebar ke tubuh orang yang terinfeksi dan menyerang epitel olfaktorius (jaringan yang tertutup lendir di rongga hidung, red)," tambah Ehre.

"Ini menjelaskan gejala umum hilangnya penciuman, dan juga menginfeksi kelenjar ludah, yang akan menjelaskan gejala mulut kering. Yang terburuk adalah ketika virus masuk ke paru-paru dan menghasilkan pneumonia yang menyebabkan sesak napas dan akhirnya bisa menyebabkan kematian."(*)

Baca Juga: Jokowi Kembali Tegur Kemenkes, Presiden Kesal dengan Ketimpangan Tes Covid-19 Antar Provinsi

 #berantasstunting

#hadapicorona